3 Tips Mudah yang Bikin Performa Mobil Tetap Tokcer
100kpj – Menjaga performa mobil tetap tokcer tentunya menjadi hal yang diinginkan para pemilik kendaraan. Ada beberapa tips mudah yang bisa Anda ikuti agar mobil tetap nyaman dikendarai.
Dalam rilis Daihatsu ke 100KPJ, Jumat 26 Maret 2021, setidaknya ada 3 tips yang bisa diikuti. Pertama adalah, menggunakan bahan bakar berkualitas, yaitu bahan bakar tanpa timbal dengan pemilihan RON yang telah direkomendasikan.
Baca Juga: Honda Luncurkan Motor Bebek Salah Pergaulan, Segini Harganya
Daihatsu merekomendasikan penggunaan bahan bakar standar EURO 4, bagi mobilnya yang sudah memenuhi standar emisi tersebut. Ini demi mendapatkan performa yang terbaik, selain itu juga menggunakan bahan bakar dengan RON yang tepat dapat menjaga kebersihan ruang bakar mesin.
Lalu yang kedua adalah menerapkan teknik mengemudi Eco-driving, mulai dari sebelum berkendara tidak memerlukan pemanasan mesin yang lama. Hanya tunggu beberapa saat sampai semua lampu indikator di meter kombinasi padam, RPM stabil baru hidupkan AC.
Jangan lupa atur suhu AC ideal di ruang kabin, serta hindari akselerasi dan pengereman mendadak, dan berkendara sehalus mungkin. Menjaga perpindahan gigi sesuai dengan torsi diperlukan, dengan range RPM di putaran 2.000-3000 (beberapa tipe kendaraan sudah dilengkapi lampu Eco-Indikator untuk membantu pengemudi supaya lebih efisien).
Gunakan engine brake untuk deselerasi dijalan menurun atau sebelum tikungan; gunakan momentum akselerasi saat di di jalan menanjak. Lalu matikan mesin dan buka jendela secukupnya untuk sirkulasi udara ketika sedang menunggu dalam jangka waktu lama di dalam mobil.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Balapan Seri Pembuka MotoGP Qatar, 26-29 Maret 2021
Terakhir atau yang ketiga adalah hindari penggunaan zat aditif pada bahan bakar yang dijual di pasaran. Pada umumnya zat aditif ini ditawarkan dengan tujuan meningkatkan nilai oktan untuk meningkatkan perfoma mesin dan mengurangi knocking.
Akan tetapi zat aditif ini dapat mengandung bahan kimia yang tidak sesuai dengan kondisi mobil. Dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan kerusakan pada tangki bensin, fuel pump dan mesin, juga dapat mengacaukan sistem kontrol emisi, sehingga emisi gas buang yang dihasilkan mobil tidak memenuhi regulasi standar.