Morbidelli Jawab Pertanyaan Orang Indonesia soal Insiden di Austria
100kpj – Balapan yang digelar di sirkuit Red Bull Ring, Austria, menyisakan satu peristiwa yang sulit dilupakan penonton, yakni kecelakaan maut yang menimpa Johann Zarco dan Franco Morbidelli. Kala itu, sepeda motor keduanya hancur tanpa sisa.
Kecelakaan tersebut kemudian menimbulkan satu spekulasi di benak penonton yang menyaksikannya. Banyak yang menduga, Zarco telah melakukan kesalahan sehingga layak dihukum. Salah satu warganet asal Indonesia bernama @ardiianperdana turut menanyakan hal itu kepada jurnalis sekaligus pengamat MotoGP, Simon Petterson.
“Apakah tidak ada hukuman untuk Zarco? Jika peristiwa itu terjadi di Formula-1, pasti dia telah menerima penalti,” ujar @ardiianperdana dengan menandai akun Simon di media sosial Twitter.
Baca juga: Foto-foto Ini Ungkap Betapa Ngerinya Insiden Maut di MotoGP Austria
Jawaban Simon
Membaca pertanyaan Ardian, Simon langsung meresponnya. Dia beranggapan, insiden maut tersebut sejatinya murni kecelakaan. Sehingga, tak ada pihak yang patut disalahkan.
“Zarco menyalip dan Morbidelli menabraknya. Itu kejadian yang normal dalam balapan, tidak perlu ada hukuman,” jawab Simon.
Menariknya, di utas komentar tersebut, Morbidelli turut melontarkan tanggapan. Ia secara tak langsung menyetujui pendapat warganet Indonesia—Ardian yang mengatakan Zarco layak dihukum.
Adu Komentar
Simon mengatakan, pendapat tersebut merupakan hasil pengamatannya melalui tayangan ulang. Dia tidak ingin menyalahkan pihak manapun dan memilih bersyukur lantaran Zarco dan Morbidelli sama-sama diberi keselamatan.
“Pendapat itu merupakan hasil pengamatan saya. Iya, saya memang tidak berada di motor, makanya saya penasaran ingin mendengar ceritamu pada Selasa besok. Saya bersyukur kamu baik-baik saja,” terang Simon kepada Morbidelli.
“Oke, kita bakal mendiskusikan ini pada Selasa untuk mencari kebenaran. Saya tahu, di balapan, kecelakaan itu biasa. Tapi insiden tersebut terjadi di kecepatan 310 kilometer per jam. Saya beruntung bisa selamat. Tapi tetap saja, seseorang harus membayar kesalahan tersebut," respon Morbidelli.