Ananda Mikola: Sirkuit Sentul jadi Perumahan Jelas Lebih Menguntungkan
100kpj – Jika membicarakan tentang dunia balap di Indonesia, tentunya tidak bisa lepas dari Sirkuit Sentul. Yup, Sentul adalah sirkuit yang sangat fenomenal di Tanah Air. Di sana beberapa kali digelar event bergengsi dunia, baik balap motor maupun balap mobil.
Sirkuit Internasional Sentul adalah sebuah sirkuit balap yang terletak di desa Sentul, kecamatan Babakan Madang, kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia.
Sirkuit Sentul, punya trek sepanjang 3,9 kilometer (kini 4,2 kilometer), awalnya dibangun atas visi putra bungsu Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto selaku Ketua Umum PB Ikatan Motor Indonesia (IMI) bersama Tinton Soeprapto dan Tunky Ariwibowo serta dukungan pemerintah.
Dalam perjalanan sejarahnya beberapa event bergengsi sukses digelar di sirkuit seperti, Asian Formula 3 Super Series, A1 Grand Prix selama dua musim (2005-2006 dan 2006-2007), Asia Road Racing Championship, dan yang paling fenomenal adalah MotoGP pernah mampir di sirkuit Sentul selama dua musim yakni tahun 1996 dan 1997.
Seiring perkembangan zaman, sirkuit Sentul saat ini sulit bersaing dengan sirkuit-sirkuit di negara lain.
Bahkan, diajang balap motor internasional seperti Asia Road Racing Championhip memutuskan untuk tidak memakai sirkuit Sentul lagi, sejak ajang balap motor paling bergengsi di Asia itu membuka kelas baru yakni Asia Superbika 1000 (ASB1000), karena dianggap tidak layak.
Namun sebagai sirkuit yang dikelola oleh swasta, sirkuit Sentul tetap harus jalan, aktivitas seperti ajang Kejuaraan Nasional baik balap mobil maupun balap motor, tetap digelar di Sentul.
Walaupun saat ini akivitas di sirkuit Sentul agak terganggu karena virus corona yang menyerang dunia, yang mengakibatkan industri otomotif sedikit menurun, dan tentunya juga akan berpengaruh ke dunia balap. Tentu juga akan berpengaruh terhadap pengelola sirkuit Sentul.
Ananda Mikola mantan pembalap nasional yang juga anak dari Direktur PT Sarana Sirkuitindo Utama, Tinton Soeprapto sebagai pengelola sirkuit Sentul bercerita tentang kondisi sirkuit Sentul, di masa pandemik ini.
"Tentu virus corona sangat berpengaruh terhadap Sentul, karena pertama Sentul hidupnya dari event balap, kedua memang dari test quality control seperti pabrikan yang tes produk-produknya," ungkap Ananda Mikola, yang dikutip dari channel YouTube Helmy Yahya Bicara.
Lebih lanjut Ananda bercerita bahwa kalau dilihat dari bisnisnya, sirkuit Sentul itu luasnya 150 hektar, tetangganya Bukit Sentul, sekarang sudah penuh jadi perumahan. "Kalau 150 hektar dijadiin perumahan tentu jauh lebih menguntungkan, tapi memang kan ayah saya idealis," tambahnya.
Ananda juga bercerita bahwa mustahil kita bisa go internasional tanpa support dari pemerintah, dalam hal penyelenggaraan event balap internasional karena sirkuit jadi tuan rumahnya jadi harus disupport pemerintah.
Pada beberapa kesempatan dia mengaku pernah bilang kalau kita bikin event internasional dampaknya buat Indonesia, jadi jangan dilihat embel-embel belakangnya.
Kalau perlu dia dan Tinton Soeprapto suruh nonton saja di tribun pada saat hari H, karena itu eventnya Indonesia yang ditonton oleh seluruh negara, jadi Ananda bilang support dari pemerintah sangat dibutuhkan.
"Jadi jangan sampai ayah saya bangun tidur, tiba-tiba dia ngomong sudah ratain saja sirkuitnya (Sentul) jadi perumahan, kita sudah enggak bisa lagi ngomongin otomotif, dan ayah saya punya hak untuk itu," pungkas Ananda.
Baca juga: Sedih, Sentul Tidak Terpilih Lagi Jadi Tuan Rumah Balap Motor Asia