Mau Gelar Formula E di Monas, Sekda DKI: Biar Dikenal Sampai Akherat
100kpj – Sekretaris Daerah atau Sekda DKI Jakarta, Saefullah menanggapi pernyataan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, yang tak setuju seandainya Formula E benar-benar digelar di kawasan Monas. Menurut Saefullah, keputusan itu pihaknya ambil, supaya Indonesia bisa lebih dikenal. Baik itu di dunia, maupun kehidupan setelahnya.
"Kan kita ingin Indonesia ini dikenal ya di dunia dan akhirat. Ngapain tanggung-tanggung, terkenal di dunia, (sekalian saja) terkenal di dunia dan akhirat. Kan kita percaya setelah ada dunia, ada akhirat," ujar Saefullah kepada pewarta di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis 20 Februari 2020.
Secara khusus, dirinya juga menyampaikan, pemilihan kawasan Monas sebagai lokasi lintasan bukannya tanpa alasan. Menurut dia, ketika banyak turis yang datang menyaksikan Formula E, serta kamera dari berbagai saluran TV international membidik area tersebut, diharapkan monumen bersejarah itu bisa menjadi simbol ikonik yang dikenal secara global.
"Monas itu kan ikon nasional yang kebetulan ada di Jakarta. Jadi ikon Jakarta juga. Kita ingin ini pada waktunya nanti ya disorot oleh banyak kamera TV nasional dan internasional sehingga, oh ini ada ya, namanya Tugu Monas, Monumen Nasional di Jakarta, Indonesia," terangnya.
Selain itu, Saefullah juga menolak keras seandainya ada pihak yang menyebut bahwa penggunaan area Monas sebagai sirkuit Formula E bisa merusak cagar budaya. Ia bisa memastikan, saat balapan usai, kondisi Monas dan sekitarnya bakal baik-baik saja.
"Kan enggak ada yang dirusak. Siapa sih yang mau merusak? Enggak ada ya. Enggak bakal ada yang rusak. Ini semua urusan membangun, enggak ada urusan rusak-merusak," kata dia.
Pernyataan Megawati
Sebelumnya, di hadapan para anggota partai PDI-P, Megawati menyebut nama Gubernur DKI, Anies Baswedan, sebagai pihak yang dinilai tak bijak dalam menentukan lokasi sirkuit. Menurutnya, keputusan tersebut mutlak keliru.
"Gubernur DKI ini tahu apa tidak, kenapa bikin Formula E harus di situ? Kenapa Enggak ditempat lain, kan peraturan itu ya peraturan, kalian juga mesti tahu, jangan melanggar aturan," tutur Megawati saat berpidato di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta.
"Monas itu di dalam keputusan peraturan termasuk cagar budaya, tapi jangan pula saya dibentur-benturkan sama Pak Anies (Baswedan), tapi saya hanya ngomong Monas itu sudah pasti (bagian dari) cagar budaya," kata dia menambahkan.