Andrea Iannone Bisa Lolos dari Kasus Doping karena Rambut
100kpj – Andrea Iannone pembalap yang membela Aprilia Racing Team Gresini tersandung masalah doping. Hal tersebut diumumkan oleh Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) alias Federasi Motor Dunia.
FIM mendapat laporan lembaga peneliti World Anti-Doping Authorities (WADA) di Jerman, yang mengambil sampel urine Iannone pada tes doping yang dilakukan FIM pada MotoGP Sepang, November lalu. Dan hasilnya demikian.
Hal tersebut membuat pembalap asal Italia ini harus vakum dalam kegiatan balapan, termasuk tes pra muusim yang baru saja digelar di sirkuit Sepang Malaysia, awal bulan Februari lalu. Tak hanya vakum, karir Iannone pun terancam untuk tidak bisa lagi ikut balapan, baik itu di MotoGP maupun di kancah balap motor lainnya dalam waktu yang lama.
Namun, masih ada harapan bagi Iannone untuk terlepas dari kasus doping berdasarkan hasil tes sampel rambut. Karena dalam sidang Pengadilan Disiplin Internasional (CDI) yang berlangsung pada hari Selasa, 4 Februari 2020 lalu di Swiss, rambut Iannone menunjukkan hasil negatif dari substansi tersebut. Melalui tes sampel rambut tersebut menjadi sinyal yang sangat baik bagi Iannone.
"Analisis rambutnya negatif, dan analisis rambut tidak berbohong. Mungkin orang atau atlet bisa berbohong ketika menyangkut kasus doping, tapi tes rambut tidak," ungkap Massimo Rivola, CEO Aprilia yang dilansir dari Speedweek.
Lebih lanjut Massimo menjelaskan bahwa selama ini yang dilakukan oleh WADA (World Anti-Doping Agency) hanya menggunakan sampel urin, hal tersebut dilakukan karena biayanya yang jauh lebih murah, serta dapat mendapatkan hasil dalam waktu yang singkat jika dibandingkan dengan tes sampel rambut.
"Selama ini sudah ada delapan atlet dari berbagai cabang olah raga yang ketika terjerat kasus doping, melakukan tes sampel rambut, dan hasilnya negatif," beber Massimo Rivola.
Hasil tes itu membuat Rivola dan Aprilia kembali bersemangat dan sedikit tenang kala menyikapi kasus Andrea Iannone, juga berharap pembalap yang punya nomor start 29 ini bisa kembali ke tim.
"Kami sangat membutuhkan Iannone, karena motor ini (RS-GP 2020) juga dibangun berdasarkan sarannya. Dia menginginkan motor yang lebih baik dalam menikung dan lebih halus secara keseluruhan. Hal-hal yang mungkin dia dapatkan dengan Suzuki. Kita tentu dirugikan oleh ketidakhadirannya," beber Rivola.
Baca juga: Ternyata Begini Cara Tes Doping di MotoGP