Gerry Salim Dikomentari Bos Penyelenggara Balap Motor di Asia
100kpj – Gerry Salim resmi bergabung dengan Honda Asia Dream Racing (HADR) menemani pembalap asal Malaysia Zaqhwan Zaidi, untuk balapan di Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas Asia Superbike (ASB1000) untuk musim balap 2020.
Kehadiran Gerry Salim dirasa punya kemungkinan dapat membuat persaingan di ajang balapan paling bergengsi di Asia ini bisa lebih kompetitif, khususnya di kelas Asia Superbike yang merupakan ajang adu kencang motor berkapasitas 1000cc.
Ketika dihubungi oleh 100kpj.com melalui aplikasi chatting, Ron Hogg direktur Two Wheels Motor Racing (TWMR) yang menjadi promotor ajang balapan Asia Road Racing Championship optimis peta persaingan di kelas Asia Superbike akan lebih kompetitif, apalagi untuk musim depan ada pembalap-pembalap yang ikut berkometisi seperti Gerry Salim.
"Saya pikir Gerry bisa kompetitif di Asia Superbike, apalagi dia balap dengan motor baru Honda CBR1000RR-R Fireblade SP, yang launching di Sepang, Jumat 13 Desember 2019. Kali kedua motor ini dilihat umum setelah launching di EICMA," ungkapnya.
Selain Gerry, Bos TWMR bertubuh gempal ini menjelaskan bahwa musim depan, kelas Asia Superbike akan ada pembalap-pembalap baru yang berasal dari Asia dan luar benua Asia.
"Tim Onexox TKKR juga hari ini (14/12) akan mengumumkan pembalap keduanya, untuk balapan di kelas Superbike," ujar Ron Hogg. Sementara itu, Ron Hogg juga menjelaskan bahwa Azlan Shah pembalap yang pernah balapan di ajang balapan kelas dunia Moto2, musim depan akan didukung penuh oleh BMW Motorrad global.
Sehingga bukan hanya Honda CBR1000RR-R Fireblade SP yang baru, karena new BMW S1000RR juga akan dipakai oleh Azlan Shah, juga motor tangguh new Yamaha R1M yang nantinya juga akan bertarung di kelas kapasitas mesin tertinggi di ARRC.
"So, akan banyak tim yang pakai motor balap model terbaru. Selain itu, pabrikan juga akan semakin fokus untuk mengikuti balapan Asia," pungkas Ron Hogg.
Untuk diketahui, sejak kelas Asia Superbike (ASB1000) dimulai pada tahun 2019 ini, sirkuit Sentul yang sudah 15 tahun menggelar ajang balap motor paling bergengsi di Asia tidak lagi menjadi tuan rumah, karena dianggap tidak aman untuk menggelar balapan kelas superbike.
Laporan: Hanggianto Martyas Laksono