Kisah di Balik Perjuangan AM Fadly Juarai Balapan ARRC 2019
100kpj – Pembalap Indonesia dari tim Manual Tech KYT Kawasaki Racing, AM Fadly berhasil mengharumkan nama bangsa berkat pencapaiannya menjadi juara di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas AP 250 (Asia Product).
Keberhasilan pembalap berdarah Bugis, Sulawesi Selatan tersebut didapat saat memasuki seri terakhir di Chang International Circuit, Buriram, Thailand yang berlangsung, Sabtu 30 November sampai Minggu 1 Desember 2019, kemarin.
Perolehan Fadly pada seri sebelumnya adalah 176 poin mirip dengan capaian pembalap Astra Honda Racing Team Irfan Ardiansyah. Namun dengan kegigihannya, pembalap dari Manual Tech itu berhasil mencapai posisi pertama di awal race.
Sedangkan Irfan harus puas finish di urutan ke lima. Sejak itu lah, Fadly menggeser Irfan dengan selisih 14 poin. Persaingan di race kedua semakin seru, sebab ada aturan pengurangan putaran mesin yang disebut Balancing Various Motorcycle Concepts.
Aturan yang baru diterapkan pada musim ini ditujukkan untuk pembalap yang mampu menguasai podium. Tujuannya agar balapan menjadi lebih seru dari race sebelumnya, karena persaingan para pembalap jadi semakin kompetitif
Oleh sebab itu, memasuki putaran akhir ARRC ada perombakan jantung pacu motor Fadly dan Irfan, di mana putaran mesin dipangkas 1.000 rpm. Sehingga kemampuan Ninja 250R dan Honda CBR250RR yang jadi tunggangannya itu menurun.
Dengan begitu tentunya para pembalap perlu mengatur strategi, seperti yang dilakukan pembalap dari geng hijau tersebut. Fadly secara terang-terangan memanfaatkan momentum dilintasan, sehingga Ninja tunggangannya melesat maksimal.
"Sebelum race pertama, saya sudah berkomunikasi dengan tim agar tidak melakukan kesalahan, karena harus lebih cepat di tikungan dengan mengatur momentum pengereman dan membuka gas lebih awal," ujar Fadly saat dihubungi 100KPJ, Senin 2 Desember 2019.
Lebih lanjut pembalap dengan nomor start 108 tersebut menjelaskan, memasuki putaran kedua enggak terlalu memikirkan perhitungan poin. Sebab sejak race pertama, dirinya sudah bekerja maksimal karena menargetkan menjadi juara.
"Saya push saja dari awal start, karena berfikir saya harus menang," tuturnya.
Hal tersebut dibuktikan, dia terus geber motornya bahkan last lap tikungan terakhir dia yang memimpin jalannya balapan. Sehingga terjadi kejadian seru di tikungan terakhir, Irfan yang terlalu nafsu terjatuh sementara Fadly berhasil menghindar.
Akhirnya Fadly harus finish di urutan ke enam. Tapi dengan catatan, poin yang didapat sudah mengantarkannya menjadi juara umum AP250 tahun ini, dengan total 214 poin. Sedangkan Irfan gagal finish karena terjatuh, tersingkir oleh teman satu timnya Awhin Sanjaya dengan perolehan 198 poin.
Laporan: Hanggianto Martyas Laksono