Rahasia Marc Marquez Bisa Lengserkan Enea Bastianini
100kpj – Marc Marquez menjadi juara 3 di MotoGP 2024 dengan sejumlah kemenangan yang diraihnya selama musim ini, artinya MM93 berhasil menggeser Enea Bastianini.
Bukan soal gelar juara 3, namun Marc Marquez juga telah menggeser Enea Bastianini dari kursi pabrikan untuk dua musim ke depan, sehingga Bestia hijrah ke Tech3 KTM.
Total selama musim ini Marc Marquez mengantongi 392 poin dengan 10 podium, dan 3 kemenangan, sedangkan Bastianini hanya 2 kali meraih kemenangan, dan 9 kali podium dengan raihan 386 poin.
Lalu apa rahasia baby alien bisa melesat bak roket di Barcelona saat balapan utama? Padahal, saat sesi latihan bebas pertama performanya terlihat menurun, begitupun saat sprint race yang tidak mampu mengejar pembalap lain.
Juara dunia 8 kali itu mengaku bahwa saat latihan bebas, dan sprint race merasa kesulitan mengeluarkan kemampuan maksimal Desmosedici GP23, hingga akhirnya sebelum balapan utama ada perubahan.
“Teknisi saya bekerja sangat baik sepanjang malam, menurut saya dia tidak banyak tidur Kami menganalisis semua yang kami lakukan, dan kekurangan motor yang dimulai di FP1,” ujarnya, dikutip Crash.net, Selasa 19 November 2024.
Meski mekanik Ducati dan Gresini Racing dibuat kurang beristirahat akibat performa Desmosedici GP23 yang menurun, hasilnya saat balapan utama terbayarkan, karena Marc merasakan perubahannya.
“Saat pemanasan saya mulai merasa lebih baik, dan saat balapan saya melaju dengan cara saya sendiri. Tentu saja, kami memiliki beberapa titik kelemahan, tetapi saya kuat dalam titik terkuat saya, jadi sangat positif,” tuturnya.
Terlepas dari itu, Francesco Bagnaia yang ngotot ingin menjadi juara dunia di tahun ini, mencatat hasil sempurna, setelah menjadi yang tercepat di sprint race, pada balapan utama pun menjadi juara satu.
Tapi sayangnya Martin berhasil finis ketiga, sehingga ada selisih 10 poin. Padahal murid terbaik Valentino Rossi itu sudah bekerja maksimal meraih juara satu, hingga MM93 yang berada di posisi kedua tidak bisa mendekatinya.
“Dia (Pecco) jauh lebih cepat dari saya, namun posisi kedua itu adalah akhir terbaik untuk babak yang sangat bagus dalam karir saya, yaitu bersama tim Gresini, tempat yang sangat saya nikmati, dan itu adalah cara terbaik untuk mengucapkan terima kasih,” sambungnya.