Mengapa Banyak Orang Suka Valentino Rossi?
100kpj – Sebagian kita mungkin sepakat, Valentino Rossi merupakan tokoh sentral di MotoGP. Bahkan, tanpa kehadirannya di lintasan, kompetisi balap motor tersebut mungkin tak akan sebesar sekarang.
Besarnya nama Rossi terasa saat balapan tengah berlangsung. Biasanya, tribun sirkuit akan dipenuhi penonton berpakaian kuning terang sambil mengibarkan bendera ‘46’. Kala itu, lintasan balap terasa bagaikan panggung The Doctor.
Baca juga: Bos Ducati Ungkap Nasib MotoGP Usai Ditinggal Valentino Rossi
Lantas, satu pertanyaannya, mengapa Rossi paling banyak disukai penonton? Padahal, ada pembalap muda lain yang secara kualitas tak kalah hebatnya?
Rossi mengatakan, untuk menyukai suatu bidang seseorang harus memiliki tokoh idola. Menariknya, dia selalu dijadikan rujukan oleh orang-orang yang menyenangi dunia balap motor.
"Banyak orang tiba-tiba mulai tertarik pada balap motor, dan saya adalah faktor pemicunya," ujar Rossi, dikutip dari Speedweek, Kamis 20 Januari 2022.
Mengapa Banyak Orang Suka Rossi?
Rossi berkisah, sejak dulu dia selalu berusaha menampilkan performa terbaik dan menghibur di lintasan balap. Penampilan konsisten tersebut yang akhirnya membuat dirinya dikenal dan disenangi banyak orang.
"Jujur, saya tidak punya penjelasan mengapa saya mencapai popularitas setinggi itu. Saya jelas menawarkan banyak orang hiburan yang bagus pada balapan Minggu. Banyak orang telah menemukan kesenangan dan kegembiraan di dalamnya,” tuturnya.
Lebih jauh, Rossi mengklaim, penampilannya yang selalu menghibur membuat penonton tak pernah bosan saat menyaksikannya.
"Mereka tidak perlu memikirkan aspek stres dalam kehidupan mereka selama waktu itu. Mereka bisa mengalihkan perhatian mereka dan menikmati balapan saya. Saya pikir itu sebabnya saya menjadi semacam legenda," klaim Rossi.
Dukungan para penggemar juga tak luruh saat Rossi tak lagi pernah memenangkan balapan sejak MotoGP Assen 2017 lalu.
"Banyak fans yang kemudian muncul untuk menemui saya, keluar masuk paddock. Beberapa menangis bahagia.”
"Itu selalu membuat saya takjub. Lalu saya berkata, 'Mengapa kamu menangis? Tolong jangan menangis!' Peristiwa ini selalu memicu emosi terbesar dalam diri saya. Anda mendorong saya,” kata Rossi.