Tak Punya Mental Juara, Yamaha Nyesel Pernah Rekrut Vinales
100kpj – Saat pertama merekrut Maverick Vinales dari Suzuki 4 tahun lalu, Yamaha langsung memasang target tinggi di kompetisi MotoGP. Sebab, pembalap asal Spanyol tersebut diyakini memiliki kemampuan di atas rata-rata.
Namun, kenyataan yang terjadi justru tak sesuai harapan. Alih-alih meraih gelar juara, Vinales justru lebih sering terlibat cekcok dengan internal Yamaha.
"Apa yang bisa saya katakan, dan seperti yang dilihat Maverick terlalu inkonsisten dengan hasil-hasil dia. Padahal, dia memiliki bakat besar, memiliki kecepatan," ujar bos Yamaha di MotoGP, Lin Jarvis, dikutip dari Motosan, Selasa 14 Desember 2021.
Lin Jarvis menjelaskan, ada satu momen di mana dirinya yakin Vinales bisa meraih gelar juara. Biasanya, itu terjadi di awal musim. Setelah memasuki separuh kompetisi dan menuju akhir, penampilannya perlahan mulai menurun.
"Ketika kami menjalani balapan pertama di Qatar, kami seperti, 'Wow, kita menemukan Maverick yang sebenarnya!' Itu luar biasa. Di 2020, dia punya banyak masalah. Saya kira, sebab utamanya karena Franky [Morbidelli] memenangi tiga balapan di motor yang lama. Fabio juga memenangi tiga balapan dengan motor baru sedangkan Vinales hanya satu," tuturnya.
Lebih jauh, menurut Jarvis, Vinales merupakan pembalap hebat yang tak punya mental juara. Itulah yang akhirnya membuat Top Gun selalu gagal di tiap musim.
"Apakah dia punya bakat untuk memenangi kejuaraan dunia? Ya. Apakah dia punya kekuatan mental untuk memenangi kejuaraan? Saya tidak yakin. Namun, itu bukan sesuatu yang bisa Anda perbaiki. Dan sekarang itu toh bukan misi kami," tegasnya.
Berkaca dari kenyataan tersebut, Jarvis secara mengaku menyesal telah merekrut Vinales ke tim yang dipimpinnya. Lebih lagi, dia pernah menyimpan harapan tinggi kepada pembalap 26 tahun tersebut.
"Sangat disayangkan karena kami sesungguhnya sangat ingin agar dia sukses. Kami menggaet dia dari Suzuki lima tahun yang lalu karena kami yakin bahwa dia bisa juara di Yamaha," kata dia.