Pria Ini Ikut Lomba Maraton Pakai Baju Balap Lengkap
100kpj –Perlengkapan seperti baju, helm, sepatu, dan sarung tangan menjadi barang yang wajib menempel pada setiap pembalap saat mereka berada di lintasan.
Fungsinya sangat penting, karena bisa menyelamatkan nyawa mereka apabila terjadi kecelakaan atau insiden. Baju, sepatu dan sarung tangan dirancang sedemikian rupa, agar bisa melindungi tubuh dari api selama beberapa detik.
Sementara, helm akan mencegah kepala mengalami cedera parah saat terjadi benturan keras. Semua perlengkapan itu dibuat dari bahan yang seringan dan sekuat mungkin, namun tetap saja bobot totalnya bisa mencapai lebih dari dua kilogram.
Dibutuhkan stamina yang sangat tinggi, untuk bisa mengenakan perlengkapan balap tersebut selama beberapa jam hingga ajang selesai digelar. Namun, ada seseorang yang bisa melakukannya selama hampir empat jam.
Dilansir dari Carscoops, Rabu 13 Oktober 2021, orang tersebut bernama George Crawford dan ia bekerja sebagai insinyur di tim balap Aston Martin Formula 1.
George tidak hanya sekadar memakai seluruh perlengkapan itu, ia melakukannya sembari mengikuti lomba lari London Marathon yang digelar pada 3 Oktober lalu.
Pakaian yang dikenakan oleh George bukan replika, melainkan asli milik pembalap andalan tim tersebut, yakni Lance Stroll. Seragam itu dipakai Lance saat berlomba di Belgia, Italia dan Belanda.
Ia terlihat mencolok, di tengah para pelari lain yang mengenakan kaus dan celana santai. Jarak yang ditempuh oleh George yakni sejauh 42 kilometer, dengan total waktu 3 jam 58 menit.
Meski tidak menjadi yang paling awal melewati garis finis, namun upaya George tersebut berhasil masuk ke dalam buku Guiness World of Records.
Saat ditanya alasannya, ia mengungkapkan bahwa upaya itu dilakukan untuk mengumpulkan sumbangan guna membantu mereka yang mengalami masalah pada mental saat terkena dampak dari pandemi.
Cara Geroge merayakan keberhasilannya melewati garis finis juga tidak berbeda dari para pembalap, yakni menuang sampanye ke sepatu yang ia pakai lalu meminumnya. Teknik ini dipopulerkan oleh pembalap Australia, Daniel Ricciardo.