Penasaran, Begini Fasilitas Rumah Sakit di Sirkuit Mandalika
100kpj – MotoGP Indonesia yang akan diselenggarakan di sirkuit Mandalika tinggal menunggu waktu, bahkan dorna memberi jatah sirkuit Mandalika untuk menjadi lokasi tes pramusim MotoGP 2022.
Sebelum menggelar MotoGP, sirkuit Mandalika nanti pada bulan November 2021 akan menjadi tempat diselenggarakan World Superbike (WSBK), fasilitas sirkuit Mandalika ketika menggelar WSBK standarnya sama dengan menggelar MotoGP, sehingga fasilitas pendukung perlu diperhatikan seperti rumah sakit.
Menurut Happy Harinto, Direktur Strategi dan Komunikasi) Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menjelaskan bahwa mengenai rumah sakit standarisasi dari Federation Internationale de Motocyclisme (FIM), yang harus ada di sirkuit adalah medical centre dan alat-alat kesehatan.
"Medical centre sudah siap 100 persen, sementara untuk alat-alat kesehatan masih dalam proses. Kami akan akan menegosiasi lagi dan menunggu konfirmasi dari Kementerian Kesehatan terkait kapan mereka bisa mengirim,"tambahnya.
Happy juga menerangkan bahwa untuk rumah sakit ini ada dua komponen masing-masing diistilahkan software dan hardware, software itu SDM (Sumber Daya Manusia) seperti dokter, perawat, paramedis dan lain-lain.
"Kami harus mendidik dan memberikan masukan soal penanganan korban sesuai standar FIM. Lalu, hardware, kami tengah menunggu alat-alat dari Kementerian Kesehatan seperti yang kami sebut di atas," ungkap Happy.
Selain medical centre, di area sirkuit Mandalika harus ada rumah sakit yang menjadi bagian intergral dari penyelenggaraan ajang balap internasional. Paling tidak ada dua rumah sakit rujukan di Mandalika, yakni Rumah Sakit Umum Mandalika dan RSUP NTB yang masih dalam proses untuk meningkatkan fasilitas dan sarana kesehatan.
“Untuk RSU Mandalika sendiri memang 12 km dari sirkuit. Tapi itu rumah sakit pendukung, rumah sakit utamanya ya medical centre itu sendiri yang ada di dalam sirkuit,” pungkas Happy.
Regulasi soal Sirkuit Standar FIM menyebutkan, rumah sakit pendukung harus bisa ditempuh dalam waktu 20 menit lewat udara (dengan helikopter) dan minimal 45 menit lewat darat.
Jika jarak sirkuit dengan rumah sakit tidak memenuhi syarat atau tidak bisa dijangkau dengan helikopter, maka FIM berhak membatalkan penyelenggaraan balap di trek tersebut.