Menang di MotoGP Inggris, Fabio Quartararo berhasil Raih Rekor

100kpj – Fabio Quartararo pembalap yang membela tim Monster Energy Yamaha MotoGP, berhasil meraih podium pertama MotoGP Inggris yang digelar di sirkuit Silverstone, Minggu 29 Agustus 2021.

Saat lampu start mati, persaingan antar pembalap MotoGP berlangsung seru. Gaya balap yang agresif membuat Marc Marquez harus berhenti balapan lebih dulu, lantaran kecelakaan.

Marc Marquez terlibat kecelakaan dengan Jorge Marin di tikungan ke 9, akibat kecelakaan itu Jorge Martin harus menyusul Marquez untuk balik ke paddock duluan, sementara balapan dipimpin oleh Pol Espargaro.

Ketika sedang memimpin balapan, pembalap Repsol Honda tersebut mendapat persaingan ketat dari saudara kandungnya, yakni Aleix Espargaro yang membela Aprilia Gresini.

Namun kenyamanan Espargaro bersaudara di posisi dua besar diganggu oleh pembalap Monster Yamaha, Fabio Quartararo. Dia akhirnya bisa menyalip keduanya dan merebut posisi terdepan.

Pembalap Suzuki Ecstar, Alex Rins tak mau ketinggalan persaingan sengit di barisan depan. Dia berhasil membuat Aleix Espargaro turun ke urutan ketiga. Sedangkan Pol Espargaro terus menurun posisinya. Dia disalip oleh pembalap Ducati, Jack Miller, sehingga harus puas ada di urutan kelima.

Di sisa tiga putaran lagi balapan MotoGP Inggris, para pembalap terus memacu kendaraannya lebih maksimal lagi. Seperti Jack Miller yang berusaha untuk mengincar podium ketiga, yang akhirnya dapat dipertahankan oleh Aleix Espargaro.

Podium ketiga yang diraih Aleix Espargaro, sekaligus rekor bagi Aprilia yang berhasil pertama kali meraih podium sejak ikutan balapan MotoGP. Rekor juga diraih oleh Fabio Quartararo.

Dengan berhasil meraih podium pertama di Inggris, merupakan kali pertama Quartararo meraih podium di Inggris sejak pertama kali Quartararo balapan di MotoGP, karena saat melakoni debut di MotoGP tahun 2019 lalu Quartararo gagal finish lantaran kecelekaan.

Sementara pada tahun 2020, sirkuit Silverstone gagal menjadi tuan rumah MotoGP lantaran pemerintah di Inggris tidak mau mengambil resiko, karena penyebaran virus corona.