Senggol Aleix Espargaro, Marc Marquez Diuntungkan Race Direction?

100kpj – Pada MotoGP Stryria yang digelar Minggu, 8 Agustus 2021 kemarin Aleix Espargaro terlihat kesal. Maklum dirinya disenggol dua kali Marc Marquez yang mengakibatkan Aleix Espargaro keluar dari lintasan.

Sebelum red flag, Aleix jadi korban aksi 'ugal-ugalan' Marquez di tikungan 1 lap awal, senggolan tersebut membuat Aleix keluar dari lintasan. Setelah red flag start kembali diulang, Aleix dan kembali bersinggungan di Tikungan 1. Lagi-lagi, Aleix tersebut terusir ke run off.

Aleix Espargaro ini sangat marah, dirinya mengecam race direction yang tidak tegas menindak Marc Marquez, sehingga Marc Marquez sering melakukan manuver berbahaya di dalam lintasan.

“Tentang Marquez, saya tidak akan menyalahkannya. Maksud saya, tidak ada gunanya, karena Marc adalah Marc. Setiap balapan, dia selalu seperti ini dalam 10 tahun terakhir," ungkap Aleix dikutip dari Motorsport.

Lebih lanjut Aleix menjelaskan bahwa dirinya pembalap akan mengubah gaya balapnya ketika kena hukuman atau teguran dari race direction. Bahkan Aleix menilai bahwa, selama ini penalti hanya diberikan kalau terjadi kecelakaan.

Padahal, dalam kasus senggolan antara dirinya dengan Marquez, dirinya mengaku sangat dirugikan. "Dia membentur saya terutama di T1, sangat keras di lengan dan saya keluar dari trek. Beruntung Alex Rins di sana dan saya bisa saja membuat kekacauan besar di sana," beber Aliex.

Aleix mara karena pembalap akan dihukum jika menimbulkan kecelakaan terhadap pembalap lain, makanya Aleix menilai aksi atau manuver pembalap yang membahayakan juga harus diperhatikan.

“Kalau kemarin, saya menubruk Rins dan kami berdua alami kecelakaan, lalu itu akan hanya jadi crash. Karena tak ada seorang pun yang mengalami crash, tidak ada penalti. Buat apa kita punya panel steward untuk melakukannya? Kami tak membutuhkan itu.”

Espargaro juga mengeluhkan buruknya komunikasi antara race direction dan pembalap. Dalam hal ini, rider selalu kalah. “Kami menyalahkan mereka, setiap pembalap, dalam komisi keselamatan, tapi mereka tidak ada di sana. Kami tidak bisa bicara dengan mereka. Tak ada yang memahami penalti. Sungguh frustrasi tapi itu perang yang tidak bisa dimenangi.”