Kenapa Pembalap Superbike Pindah ke MotoGP Banyak yang Gagal?
Bintang WSBK seperti Jonathan Rea mungkin bisa cepat beradaptasi. Ia bisa mencontoh gaya dan teknik Cal Crutchlow. Namun, yang pasti, Rea akan sulit atau mungkin hampir mustahil mengalahkan pembalap MotoGP sekelas Marc Marquez atau Fabio Quartararo.
“Perbedaan antara MotoGP dan WSBK sangat besar, butuh waktu untuk mempelajarinya. Para pembalap dari Moto3 dan Moto2 mampu lebih cepat karena mereka sudah lebih tahu cara kerja motor-motor prototipe,” ucap Spies.
Di atas motor prototipe, gaya menikung sangat berbeda dengan motor WSBK hal ini juga tentu akan berimbas pada kecepatan kala melibas tikungan. Selain itu, kecepatan di trek lurus juga jauh berbeda. Sejumlah perbedaan inilah yang membutuhkan waktu untuk beradaptasi bagi pembalap WSBK yang ingin ke MotoGP.
“Lebih mudah mendapatkan performa puncak motor WSBK ketimbang MotoGP. Pertanyaan berikutnya, apakah pembalap bisa melampaui limit motor MotoGP dan seberapa sering mampu melakukannya. Motor MotoGP memiliki limit sangat tinggi. Pembalap yang belum terbiasa mengendarai motor prototipe akan butuh waktu lebih lama untuk mengetahui limitnya," beber Spies.
Cal Crutchlow mungkin menjadi salah satu mantan pembalap WSBK yang sukses di MotoGP dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi, ia baru merebut kemenangan pertamanya di MotoGP (dari total tiga) pada musim keenam, tepatnya saat naik podium utama GP Rep. Ceko bersama Tim LCR Honda.
Banyak yang meragukan bila Jonathan Rea mampu bersaing jika pindah ke MotoGP. Jika jadi pindah, mengubah gaya balap jauh lebih penting dibanding meniru gaya Crutchlow.
Selain itu, rasanya Rea akan sulit meninggalkan Kawasaki Racing WorldSBK Team kecuali ia mendapatkan tim di MotoGP yang mau memberinya bayaran minimal sama. Ditambah, tekanan di MotoGP juga lebih besar.