Mengenal Arm Pump, Kondisi yang Bikin Quartararo Melambat di Jerez
100kpj – Pembalap Yamaha asal Prancis, Fabio Quartararo harus mengalami nasib nahas di MotoGP Spanyol, akhir pekan kemarin. Dia yang sempat memimpin perlombaan, tiba-tiba terlempar ke belakang akibat arm pump. Lantas, seberapa ngeri kondisi tersebut?
Disitat dari The-Race, menurut bahasa medis, arm pump disebut sebagai Chronic Exertional Compartment Syndrome. Pada kondisi tersebut, otot dan syaraf memunculkan rasa sakit, bengkak, dan bahkan kaku usai melakukan aktivitas olahraga berat.
Baca juga: Terkuak! Ini Penyebab Quartararo Tiba-tiba Melambat di MotoGP Spanyol
Sebab, saat terjadi arm pump, otot lengan atlet—dalam kasus ini: pembalap motor—tiba-tiba membengak dan lebih kencang dari biasanya.
Saat olahraga terlalu keras, darah akan terpompa terus ke dalam otot. Darah tersebut kemudian terkumpul di otot tanpa ada tempat untuk mengalir. Kala otot terus mengembang akibat tekanan darah dan membentur bagian tubuh lain yang solid, itu memunculkan fenomena seperti saat kita memakai perban terlalu ketat.
Itu membuat aliran darah dari dan ke otot akan terputus. Itu juga membuat syaraf tidak bisa merespons dengan sempurna.
“Seharusnya banyak pihak menyadari bahwa saya mengalami masalah besar di bagian lengan. Saya sempat menahan sakit selama enam lap, namun setelahnya saya tak bisa melakukan apa-apa,” ujar Quartararo, dikutip Senin 3 Mei 2021.
Diketahui, pada balapan yang berlangsung ketat itu, Quartararo tampil dominan sejak awal perlombaan. Bahkan, hanya pembalap Ducati asal Australia, Jack Miller yang mampu mengganggunya di urutan terdepan.
Namun, saat balapan hendak usai, Quartararo tiba-tiba kedodoran. Dia berulang kali disalip pembalap lain hingga akhirnya finis di urutan ke-13.
“Saya sangat sedih dengan apa yang baru saja terjadi, sebab saya merasa yakin bisa memenangkan perlombaan. Saya nyaman dengan kualitas motor yang saya tunggungi, tapi sekali lagi, lengan saya bermasalah.”
“Sangat berbahaya untuk saya melanjutkan jalannya perlombaan. Namun, saya tidak mau kehilangan poin. Jadi, meski melambat, saya berusaha mendapat satu atau dua poin, karena itu penting untuk membantu saya menjaga peluang juara,” kata Quartararo.