Dituding Terlalu Tua untuk Balapan, Rossi: Saya Merasa Masih 25 Tahun
100kpj – Berbeda dengan beberapa tahun lalu, kini performa pembalap Petronas Yamaha asal Italia, Valentino Rossi mulai terlihat menurun. Bahkan, Rossi tak pernah menang lagi sejak tiga musim terakhir.
Penurunan performa tersebut membuat sejumlah pihak menuntut Rossi pensiun secepat mungkin. Sebab, apabila terus dipaksakan, bukan kemenangan yang dia dapatkan, melainkan rasa malu. Lantas, bagaimana pembalap 42 tahun itu merespons hal ini?
Baca juga: Mimpi Valentino Rossi Usai Pensiun: Ingin Punya 2 Anak dari Kekasihnya
Disitat dari Speedweek, Rossi menyadari, bahwa dirinya sudah tak muda lagi. Namun, kata dia, tubuhnya masih terbilang bugar. Saat ini, dia merasa bagaikan pembalap 25 tahun.
" Saya sudah tua sebagai seorang pembalap, tetapi terlepas dari beberapa kekhawatiran, saya tidak peduli tentang apa pun karena saya merasa berusia 25 tahun, ini adalah usia yang indah. Saya baik-baik saja," ujar Rossi, dikutip Kamis 25 Maret 2021.
Saat ditanya mengenai kemungkinan pensiun, Rossi mengaku belum bisa menjawabnya. Bisa jadi, kata dia, musim depan menjadi kesempatan terakhirnya. Namun, jika performanya dirasa membaik, bukan tak mungkin dia masih akan membalap dua tahun lagi.
"Secara resmi untuk satu tahun, tapi tujuan saya adalah membalap dua tahun lagi. Itu akan tergantung pada bagaimana keadaan di tahun 2021.”
“Jika saya bersenang-senang, saya berjuang untuk menang atau naik podium, jika saya tetap di 5 besar, maka saya akan melanjutkan. Jika tidak, bekerja begitu keras tidak akan ada gunanya lagi," urainya.
Diketahui, Rossi bakal membela Petronas Yamaha SRT bersama muridnya, Franco Morbidelli di kompetisi musim depan. Pembalap asal Italia tersebut hanya diberikan kontrak singkat, yakni satu tahun dengan opsi perpanjangan di penghujung musim.
Petronas Yamaha Percaya Kualitas Rossi
Bos Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali berharap, kesempatan singkat yang pihaknya berikan kepada Rossi bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Apalagi, kata dia, membela tim satelit tekanannya tidak sebesar seperti saat membela tim pabrikan.
"Kami berharap dia tetap kompetitif dan terus bersenang-senang, kami tahu bahwa dia telah menghabiskan sebagian besar waktunya di tim pabrikan," tuturnya.
Razlan mengaku, pihaknya telah lama memantau pembalap ikonik tersebut. Itulah mengapa, saat kontraknya dengan tim pabrikan berakhir, dia langsung meyakinkan Rossi untuk bergabung dengannya.
"Kami dapat meyakinkan dia bahwa kami sangat profesional dan masih belum mendapat tekanan dari tim pabrikan," kata Razlan.