Ngeri, Pakar Medis Bilang Begini soal Nasib Marc Marquez di MotoGP

100kpj – Pakar sekaligus Direktur Medis Klinik MotoGP, Zasa mengatakan, kondisi terkini pembalap Repsol Honda, Marc Marquez sangat mengkhawatirkan. Bahkan, dia menerka, Marquez mustahil kembali ke lintasan dalam waktu dekat.

Disitat dari Motosan, Selasa 8 Desember 2020, Zasa memang tidak memegang data khusus terkait kondisi Marquez selama cedera. Namun, infeksi yang terjadi pada fracture humerus membuat dia yakin, pembalap 27 tahun tersebut harus mengubur mimpinya tampil di MotoGP 2021.

"Saya tidak terlalu menyadari situasinya secara khusus. Namun, infeksi dapat mempersulit penyembuhan. Jika tidak ada masalah dengan antibiotik, dia akan sembuh. Masalahnya adalah kami tidak tahu persis apa yang terjadi, hanya melalui komunikasi kami diberitahu," ujar Zasa.

"Kami campur tangan hanya jika seorang pembalap membutuhkan. Mungkin fisioterapis kami ikut campur untuk fisioterapi. Untuk alasan privasi, mereka bisa memutuskan untuk caranya sendiri. Saya melihatnya lagi ketika dia kembali, tetapi kami tidak menjelaskan secara detail," sambungnya.

Meski Zasa menduga Marc Marquez bakal absen lebih lama, namun dia mengaku tak berhak mengumumkan hal tersebut kepada publik. Sebab, keputusan menyatakan pembalap layak atau tak layak balapan merupakan kewenangan Direktur Medis Perlombaan. Pihaknya, kata dia, hanya berusaha membantu pembalap untuk kembali ke jalur secepat mungkin.

"Jelas saya menghormati pilihan Marc. Ada banyak spekulasi, kerahasiaan, tapi tidak ada yang tahu banyak. Mengenai Mobile Clinic, operasinya tidak dilakukan oleh kami semua. Kami mengikutinya ketika dia kembali ke trek di Sirkuit Jerez," terangnya.

"Tujuan kami adalah untuk membantu pengemudi kembali ke jalur secepat mungkin. Kami tidak memiliki objektivitas yang memadai untuk mengambil keputusan," kata dia menambahkan.

Lebih jauh, Zasa memastikan, biang kerok lambatnya pemulihan Marquez bermula saat dia diperbolehkan kembali ke lintasan dalam kondisi belum benar-benar pulih. Selain proses pemulihan yang lambat, hal tersebut juga berpotensi membuat tulangnya tak bisa sepenuhnya sembuh.

"Dalam ortopedi tidak ada satu cara untuk mencapai tujuan yang sama, perbedaannya mungkin adalah pengembalian yang terlalu terburu-buru. Terlepas dari jenis pembedahannya, tidak mungkin untuknya segera kembali normal," tutup Zasa.