Begal Nekat, Berani Rampas Tas Kolonel TNI AL Saat Bersepeda
100kpj – Umumnya para pesepeda membawa tas untuk perlengkapannya, seperti handphone, uang atau dompet, handuk dan baju ganti. Banyak cara untuk meletakkan tas tersebut saat bersepeda, seperti di bagian front blok, atau di handle bar.
Selain itu, tas yang membawa perlengkapan tersebut juga kerap menempel di badan dengan cara selempang, atau terikat di pinggang. Mengingat cukup banyak barang penting di dalam tas, pesepeda sewajibnya perlu hati-hati.
Kronologi Begal saat Bersepeda
Sebab ada saja kejahatan yang mengintai saat kondisi lengah. Bahkan seorang anggota TNI Angkatan Laut saja bisa menjadi korban begal saat bersepeda, seperti yang terjadi di Jalan Merdeka Barat, dekat tangga penyeberangan atau seberang Gedung Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Berdasarkan pesan Whatsapp yang tersebar, mengutip Viva.co.id, sekitar pukul 06.45 WIB, Senin 26 Oktober 2020, salah satu anggota TNI AL Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko baru saja terkena musibah, karena dirinya hendak dibegal oleh dua orang pengendara motor saat bersepeda.
Begal itu berusaha merampas tas yang dikenakan anggota Korps Marinir tersebut, yang diketahui di dalam tas tersebut berisikan handphone dan barang-barang penting lainnya. Namun karena sadar dirampas oleh begas tersebut, dia berusaha melawan hingga terjatuh dari sepeda.
Melihat Pangestu jatuh dari sepeda dengan wajah penuh darah, begal tersebut tancap gas ke arah Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Dari informasi yang beredar, anggota polisi jaga Polda Metro Jaya, Briptu Angga yang ada di lokasi membawanya ke RS Angkatan Laut untuk mendapatkan perawatan medis.
"Karena melihat akan dicuri maka Kolonel (Mar) Pangestu Widiatmoko berusaha mempertahankan tas tersebut yang mengakibatkan Kolonel (Mar) Pangestu Widiatmoko terjatuh dari sepeda gowes dan mengalami luka robek di pelipis kiri, memar di kepala bagian belakang," tulis laporan kejadian tersebut.
Atas kejadian tersebut, mountain bike atau MTB yang ditunggangi Kolonel Marinir TNI AL Pangestu Widiatmoko itu tidak mengalami kerusakan parah. Hanya setang yang bengkok, diduga menghantam aspal. Sepeda gunung lansiran KHS berwarna merah tersebut diduga tipe XC204 buatan 2012 yang dibanderol Rp9-10 jutaan.
Terkait status sepeda motor begal tersebut, tidak ada penjelasan begitu juga dengan plat nomornya. Hingga kini, Viva.co.id telah berusaha menghubungi Dinas Penerangan Korps Marinir TNI AL, namun hingga berita ini diturunkan masih belum mendapatkan kabar tentang kondisi Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko terkini.