Netizen Menilai Ustaz Abdul Somad Kurang Pantas Pakai Sepeda Brompton
100kpj – Masyarakat Indonesia sedang demam bersepeda. Pengguna alat transportasi yang megandalkan tenaga manusia itu meningkat drastis di tengah pandemi covid-19. Sejumlah toko sepeda banjir pesanan hingga kehabisan stok barang.
Meski ekonomi terbilang menurun, tak mengahalangi masyarakat untuk membeli sepeda dengan harga fantastis. Selain digunakan sebagai sarana berolahraga, ada juga yang mulai menggunakan sepeda untuk kegiatannya sehari-hari.
Baca juga: Gowes Bareng Artis Harga Sepeda Brompton UAS Bikin Kantong Menjerit
Hampir semua kalangan mulai kencanduan bersepeda, tak terkecuali artis hingga pendakwah seperti halnya Ustaz Abdul Somad alias UAS. Baru-baru ini, ustaz kelahiran Pekanbaru, Riau itu bersepeda bersama rombongan artis.
Seperti yang terlihat dari tayangan Youtube Cerita Untungs, UAS berseped bersama artis hijrah seperti Arie Untung, Dimas Seto, Ade Jigo, dan lain-lain. Penceramah yng dikenal berani itu menggunakan sepeda lipat atau folding bike.
Menurut pengamatan 100KPJ, diduga sepeda yang ditunggangi UAS adalah Brompton tipe M6L Black Edition. Menurut situs jual beli online harga sepeda tiga lipatan tersebut mencapai Rp60 jutaan, dengan spesifikasi yang cukup mewah.
Brompton dengan model handle bar M-Type tersebut mengusung gear internal yang tertanam di dalam free hub belakang dengan 6 percepatan. Kaki-kakinya mengadopsi wheelset berukuan 16 349 dibalut ban Schwalbe Marathon.
Memang tidak diketahui, sepeda tersebut milik UAS atau hanya pinjaman. Namun yang menjadi sorotan dari video tersebut adalah, soal asal usul Brompton yang digunakan pendakwah tersebut, termasuk oleh jajaran artis yang mengiringinya.
Brand sepeda asal Inggris tersebut dianggap kurang tepat jika digunakan oleh penceramah seperti Ustaz Abdul Somad. Bahkan dalam tayangan berita sebelumnya yang diunggah ke media sosial, netizen menyebut sepeda buatan kafir.
“Brompton buatan kafir haram,” tulis komentar akun Heri Heri di aplikasi Baca Berita (Babe). Selain itu ada juga menyautinya dengan pandangan berbeda, “Haram kalau di beli, halal kalau di sogok,” kata akun THT dalam platform yang sama.
Melansir Guardian, Kamis 3 September 2020, Andrew Ritchie yang menciptakan sepeda lipat Brompton pada 1976 itu terinspirasi dari sebuah gereja. Nama Brompton didaposi dari salah satu tempat ibadah kristiani yang berada di Inggris.
Andrew mengadopsi nama Gereja Brompton Oratory pada sepeda lipat cipataannya, karena saat melihat pemandangan ke luar jendela apartemennya adalah gereja tersebut. Cukup berbeda, umunnya sebuah produk diberikan nama penciptanya.
Sejarah lain yang menarik dari bangunan gereja tersebut, ternyata salah satu pilarnya pada zaman dulu sering menjadi tempat janjian mata-mata Rusia, tujuan untuk saling bertukar informasi yang bersifat rahasia seperti dilansir Londonist.