Ada Ahok, Pertamina Rugi Rp 11 Triliun
100kpj – PT Pertamina Persero menjadi sorotan publik, perusahaan minyak plat merah ini mengalami kerugian mencapai US$767,91 juta, atau setara Rp11,13 triliun dengan asumsi kurs Rp14.500 per dolar Amerika Serikat, pada semester I tahun 2020.
Kondisi ini berbeda dengan tahun lalu, pada periode yang sama Pertamina mampu menghasilkan keuntungan sebesar US$659,95 juta atau sekitar Rp9,56 triliun. Dari ikhtisar laporan keuangan Pertamina per 30 Juni 2020 yang dikutip VIVA, terdapat penurunan penjualan dan pendapatan usaha sekitar 24,71 persen, dari US$25,54 miliar menjadi US$20,48 miliar.
Hal tersebut salah satunya disebabkan anjloknya aspek penjualan dari US$20,94 miliar menjadi US$16,56 miliar, pada komoditas minyak mentah, gas bumi, energi panas bumi, dan produk minyak dalam negeri. Selain itu, pendapatan dari aktivitas operasi lainnya turun dari US$497,23 juta menjadi US$424,80 juta.
Tanggapan dari Pertamina
Menurut VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, menjelaskan pada periode itu, Pertamina menghadapi triple shock yakni penurunan harga minyak mentah dunia, penurunan konsumsi BBM di dalam negeri serta pergerakan nilai tukar dolar yang berdampak pada rupiah sehingga terjadi selisih kurs yang cukup signifikan.
“Pandemik COVID-19 dampaknya sangat signifikan bagi Pertamina. Dengan penurunan demand, depresiasi rupiah, dan juga crude price yang berfluktuasi yang sangat tajam membuat kinerja keuangan kita sangat terdampak,” ujarnya dari keterangan tertulis, Senin, 24 Agustus 2020.
Lebih lanjut Fajriyah menjelaskan bahwa, penurunan demand tersebut terlihat pada konsumsi BBM secara nasional yang sampai Juni 2020 hanya sekitar 117 ribu kilo liter (KL) per hari atau turun 13 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang tercatat 135 ribu KL per hari. Bahkan pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa kota besar terjadi penurunan demand mencapai 50 persen-60 persen.
Baca juga: Harta Kekayaan Puluhan Miliar, Jangan Kaget Lihat Isi Garasi Ahok
Pertamina Optimis Akhir Tahun Akan Membaik
Namun, Pertamina optimis sampai akhir tahun akan ada pergerakan positif sehingga diproyeksikan laba juga akan positif, mengingat perlahan harga minyak dunia sudah mulai naik dan juga konsumsi BBM baik industri maupun retail juga semakin meningkat
"Optimisme Pertamina untuk mencapai kinerja positif di akhir tahun juga terlihat dari keberhasilan pencapaian kinerja positif pada laba operasi Juni 2020 sebesar US$443 juta dan EBITDA sebesar US$2,61 miliar yang menunjukkan kegiatan operasional Pertamina tetap berjalan dengan baik," beber Fajriyah.
Sejalan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), konsumsi BBM dalam negeri telah meningkat, dari sebelumnya diprediksikan penurunan 20 persen, kini penurunannya menjadi hanya sekitar 12 persen.
“Peningkatan konsumsi BBM yang signifikan menunjukkan ekonomi nasional yang terus tumbuh di berbagai sektor, karena itu Pertamina optimis kinerja akhir 2020 tetap akan positif,” pungkasnya.
Baca juga: Pertamina Dianggap Jual Bensin Kotor, KPBB Ngadu ke Presiden Jokowi