Cuma Diler Yamaha Ini Yang Punya RX-King dan F1Z, Dijual Enggak?
100kpj – Demi menciptakan lingkungan yang bersih, berbagai macam cara dilakukan pemerintah agar polusi yang ditimbulkan dari kendaraan bermesin pembakaran berkurang. Salah satunya melarang produsen untuk menjual motor 2 tak.
Motor peminum oli samping tersebut dianggap memiliki polusi tinggi, yang dihasilkan dari pembakaran mesinnya. Oleh sebab itu, sejak beberapa tahun lalu Yamaha, Kawasaki, dan Suzuki menyetop penjualan motor bersuara cempreng.
Bahkan sejumlah pemilik motor dua tak berlomba-lomba menjualnya, karena takut terkena sanksi saat digunakan di jalan raya. Sehingga harga motor bekas bermesin 2 langkah tersebut sempat anjlok, karena peminatnya menurun.
Namun selang beberapa tahun kemudian, motor yang menghasilkan asap dari knalpotnya itu seakan-akan menjadi barang langka yang memiliki nilai sejarah. Para kolektor atau penghobi mulai memburu keberadaan motor tersebut.
Momentum itu membuat harga bekas motor 2 tak meningkat. Bahkan jika Anda membeli langsung dari penghobi harganya bisa di luar masuk akal. Sebab mereka menjual motor itu dengan harga yang lebih mahal dari kondisi barunya.
Mengingat peminatnya yang cukup tinggi untuk saat ini, karena dianggap motor legendaris maka salah satu diler Yamaha di Bali memajangnya sebagai display showroom. Ada 3 model, yakni Yamaha RX-King, F1Z, dan Champ.
Namun ketiga motor legendaris berlambang Garpu Tala itu sudah dimodifikasi, artinya tidak semua komponen yang digunakan masih original. Seperti halnya RX-King, yang diubah sehingga tampilannya mirip motor balap.
RX-King berkelir biru hitam tersebut tidak menggunakan lampu, cover oli sampingnya juga dicopot, dan kanlpotnya mengusung model kolong. Disk brake depan juga menggunakan aftermarket dengan ukuran yang lebih besar dari standarnya.
Sementara Yamaha F1Z lansiran 1996 berkelir putih itu masih mempertahankan kesan original pada seluruh bodi, dan stiker yang digunakan. Sepatbor, bodi, dan sayapnya juga masih original, namun ada beberapa part yang diupgrade menggunakan F1ZR.
Salah satunya suspensi depan, serta tromol yang sudah dilengkapi disk brake milik F1ZR. Mesinnya berkapasitas 110cc, lebih besar dari generasi Yamaha Alfa yang sudah dilengkapi kipas untuk mendinginkan silindernya.
Mengingat varian warna putih F1Z tidak terlalu diminati pada zamannya, maka populasinya sedikit di Indonesia. Sehingga menjadi salah satu buruan kolektor, karena jumlahnya yang sedikit, atau bisa disebut salah satu motor langka.
“Unit yang dipajang itu merupakan koleksi dari komunitas 2 Tak Menolak Punah Bali. Kami display di bulan Agustus ini tepat pada saat kemerdekaan RI ke 75. Juga sebagai salah satu sarana untuk mengenang sejarah Yamaha di Indonesia.” ujar Andri Fistulariyanto selaku promosi diler DDS Yamaha Bali dalam keterangan resminya.
Namun sayang bagi konsumen yang berminat dengan ketiga motor dua tak tersebut, diler DDS Bali tidak menjualnya.