Pelanggan Ojol Makin Berkurang, Driver Tetap Minta Tarif Tak Turun
100kpj – Perusahaan jasa transportasi online berbasis aplikasi menyatakan kalau pelanggan roda dua menurun. Penyebabnya karena tarif yang melonjak.
Beredar kabar, penyedia layanan pun berusaha menurunkan tarif agar menjangkau masyarakat. Namun penurunan tarif yang dilakukan platform aplikasi ojek online (ojol) dianggap tidak memiliki alasan yang tepat.
Para driver ojol pun mengancam bakal menggelar mogok massal apabila penurunan tarif kembali dilakukan. "Faktanya di lapangan tidak seperti itu. Penumpang masih stabil. Berkurangnya order sejak diberlakukannya tarif baru tersebut lebih karena masih liburnya anak sekolah yang banyak menggunakan jasa ojek online," kata Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia, Igun Wicaksono.
Menurutnya, jika alasan platform ojol tersebut menurunkan tarif dikarenakan penurunan order, hal itu tidaklah tepat.
Lebih lanjut disampaikan Igun, penilaian mengenai dampak terhadap kenaikan tarif ini dilakukan pada kondisi normal, tidak ada saat seperti Ramadan ini yang memang aktivitas banyak berkurang.
Menurut Igun, jika ada pemlik aplikasi yang berusaha menurunkan kembali tarif ojek online pihaknya akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan, baik yang bersifat demonstrasi apakah itu off bid hingga saran penghentian penggunaan aplikasi perusahaan yang menurunkan tarif.
"Kami juga akan menemui regulator serta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk melaporkan bahwa ada aturan yang dilanggar oleh aplikator dan akan berdampak pada terjadinya perang tarif kembali," tegasnya.
Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan sejak tanggal 1 Mei 2019 memberlakukan tarif baru untuk ojek online (Ojol). Pemberlakuan tarif baru tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) Nomor 348/2019.
(Laporan: Zahrostianah/VIVA)