Sepeda Listrik dari Lombok Tembus Eropa & Amerika, Esemka sampai Mana?
100kpj – Nama Esemka pernah dibangga-banggakan, hingga dinilai bisa membawa nama baik Indonesia ke kancah dunia. Sayangnya, produk-produk dari Esemka malah kalah saing dari sebuah industri kecil dan menengah yang ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Setelah Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah, pada akhir 2019 lalu, mobil buatan bangsa itu seolah menghilang. Satu-satunya produk yang mereka punya, yakni pikap Bima bahkan belum banyak terlihat di jalan raya.
Meski sudah ada unitnya, namun hingga kini masyarakat masih bertanya-tanya soal keberadaan diler dan bengkel resminya. Nama Esemka hanya berseliweran di instansi pemerintah saja.
Baca Juga:
Bikin Malu, Sepeda Brompton Curian Kabarnya Dijual di Indonesia
BMW Motorrad Rilis F 900 R Harganya Bikin Sobat Misqueen Menjerit
Jadi Penantang Fortuner, Mobil Ini Lebih Murah dengan Fitur Melimpah
Bicara soal langkah, Esemka bisa dikatakan kalah dari motor buatan dari Lombok. Seperti dikutip dari tvOne pada Minggu 19 Juli 2020, seorang warga di Kabupaten Lombok Barat bernama Gede Sukma Wijaya berhasil memproduksi sepeda listrik.
Sepeda listrik tersebut diberi nama Lebui, kependekan dari Lombok E-Bike Builder. Desainnya mirip dengan sepeda motor custom, yang hanya menonjolkan rangka dan ban besar.
Tidak ada bodi penutup, bagian tengah hanya diisi kotak tempat penyimpanan baterai 48 Volt dengan daya 30 Ampere. Bobotnya 40 kilogram, dan bisa dipakai menempuh jarak 150 kilometer.
Untuk mendapatkan sepeda listrik ini, konsumen harus melakukan pemesanan terlebih dahulu. Harga jualnya cukup menarik, berkisar Rp16 juta hingga Rp30 juta.
Tidak dibutuhkan pelat nomor dan STNK, karena masih tersemat pedal yang menandakan kendaraan ini masuk dalam kategori sepeda kayuh. Jumlah peminat Lebui cukup mencengangkan, kendaraan ini sudah banyak dipesan oleh konsumen dari Eropa, Amerika Serikat dan Australia.
Bahkan, di Amerika ada ruang pamer atau showroom untuk pemasarannya. Dalam proses pembuatan, Gede dibantu oleh lima karyawan. ia mengaku, konsumen bisa memesan warna dan model sesuai dengan keinginan.