Permainan Tong Setan Mengandung Unsur Mistis, Fakta atau Mengada-ada?
100kpj – Sebagian dari kita mungkin pernah datang ke pasar malam, menyaksikan pertunjukan Tong Setan, lalu bertanya-tanya: mengapa motor bisa berputar-putar di permukaan berbentuk dinding? Padahal, dengan tingkat kemiringan hampir 90 derajat, roda kendaraan mustahil bisa menapak dan berpotensi besar tergelincir.
Biasanya, untuk menonton pertunjukan tersebut, kita hanya perlu mengeluarkan uang tak seberapa, mungkin sekira Rp5-15 ribu. Kita bakal menyakskan atraksi luar biasa itu dari atas, lalu melemparkan uang ke bawah sebagai bentuk saweran atau upah tambahan sang pengendara motor.
Dalam prosesnya, permainan Tong Setan nampak sangat ekstrem, hingga membuat para pelaku tampil layaknya sedang kerasukan. Bahkan, saat berada di atas, mereka bakal menjulurkan lidah dan memainkan tuas gasnya seakan-akan menikmati jalannya atraksi.
Baca juga: Kenapa Proses Ketok Magic Tak Pernah Boleh Dilihat?
Bukan hanya itu, pertujukan yang biasa dimainkan menggunakan motor Yamaha RX King itu juga menampilkan sang pengendara yang berani melepas tangan atau kakinya saat berada di atas. Sedang kendaraan masih terus berputar-putar seakan-akan ada unsur lain yang sedang mengendalikan. Lantas bagaimana penjelasan mengenai hal tersebut?
Tidak mengandung unsur mistis
Meski banyak pihak berpendapat ada unsur mistis di balik pertunjukkan tersebut, namun faktanya hal itu keliru. Laman scienceabc.com berhasil menjelaskan fenomena tersebut secara ilmiah. Ketika atraksi Tong Setan dimainkan, maka sebetulnya di sana ada empat gaya yang sedang bekerja.
Pertama, gaya gravitasi yang arahnya ke bawah; kedua gaya gesek lintasan yang mengarah ke atas; ketiga gaya normal yang arahnya tegak lurus lintasan, dan terakhir gaya sentripetal.
Nah, untuk motor yang bergerak melingkar pada lintasan berupa dinding vertikal (tegak), gaya yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak pada lintasan tersebut tanpa jatuh adalah gaya normal (N). gaya gesek juga harus seimbang dengan gaya berat agar motor tetap berada pada lintasannya tanpa slip dan juga jatuh.
Selain pengaruh keseimbangan gaya, motor juga harus bergerak dengan kelajuan minimal tertentu. Hal itu diperlukan untuk membuat gaya gesek dapat mengimbangi gaya berat supaya kendaraan tidak slip dan jatuh. Motor tak dapat bergerak stabil jika pengendara tak mampu mencapai kelajuan minimal tersebut.
Di luar itu, faktor titik berat pengendara serta latihan yang berulang-ulang juga menjadi faktor penentu keberhasilan atraksi tersebut.