Presiden Jokowi Akhirnya Melarang Mudik, Telat Enggak Sih?
100kpj – Mudik adalah hal yang sangat dinanti-nanti oleh masyarakat di Indonesia, pasalnya mudik adalah tradisi masyarakat Indonesia yang ingin merayakan Hari Raya Idul Fitri dikampung halaman, sekaligus bersilaturahmi dengan sanak keluarga.
Musim mudik tahun 2020 memang akan tiba, seiring waktu yang akan mempertemukan kita semua dengan bulan Ramadhan. Namun musim mudik kali ini akan berbeda dengan musim mudik sebelumnya, pasalnya pemerintah melarang mudik karena biang keroknya adalah virus corona yang penyebarannya masih menggila di Indonesia.
Setelah melakukan pembahasan-pembahasan dari pihak-pihak terkait, akhirnya Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengumumkan bahwa pemerintah secara resmi melarang mudik lebaran 2020, tidak hanya kalangan ASN, TNI-Polri dan pegawai BUMN saja, tapi untuk seluruh kalangan.
"Pada rapat hari ini, saya ingin menyampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang," kata Presiden Jokowi dalam rapat kabinet terbatas, yang diberitakan Viva Selasa 21 April 2020.
Sebelumnya, pemerintah hanya bisa melarang mudik untuk kalangan terbatas. Dengan alasan, masyarakat yang mudik cepat lantaran kehilangan pekerjaan sehingga lebih aman di kampungnya, serta mereka yang pekerja harian karena penghasilannya menurun drastis atau bahkan hilang.
Namun saat ini bantuan-bantuan sudah disalurkan baik itu bansos ke 1,2 juta warga Jakarta dan menyusul Bodetabek, bansos tunai hingga Kartu Pra Kerja. "Oleh sebab itu, saya minta persiapan-persiapan yang berkaitan dengan ini mulai disiapkan," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi menjelaskan, keputusan pelarangan mudik adalah hasil kajian ilmiah yang dilakukan oleh pemerintah. Setelah melihat, sangat banyak warga yang tetap bersikukuh mudik di tengah-tengah penyebaran Virus Corona COVID-19 saat ini.
"Dari hasil kajian-kajian di lapangan, pendalaman yang ada di lapangan, kemudian juga dari hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan disampaikan bahwa yang tidak mudik 68 persen. Yang tetap bersikeras mudik 24 persen. Yang sudah mudik 7 persen. Artinya, masih ada angka yang sangat besar yaitu 24 persen," ujar Jokowi.
Dengan keputusan pelarangan mudik itu, pemerintah berharap penyebaran virus corona ke daerah-daerah atau desa-desa, tidak terjadi. Mengingat kawasan Jabodetabek adalah zona merah penyebaran.
Baca juga: Terobos Razia seperti Rombongan Moge yang Viral, Kena Denda Rp250 ribu