Virus Corona Paksa Pedagang Motor Bekas Jual NMAX Cuma Rp13 Juta

100kpj – Penyebaran virus corona atau covid-19 diseluruh dunia, termasuk Indonesia membuat kondisi ekonomi menurun. Bahkan sejumlah perusahaan telah memecat karyawannya demi memangkas pengeluaran di tengah wabah pandemik.

Banyak perusahaan yang merugi, bahkan pedagang motor bekas saja mengalaminya. Sejak merebaknya virus tersebut, penjualan motor bekas menurun drastis. Sehingga memaksa pedagang untuk menjualnya dengan harga lebih murah.

Pemilik showroom Dori Motor, Ahmad mengatakan, harga motor bekas menurun hingga 40 persen dari banderol normal atau sebelum ada virus corona. Namun penurunan harga disesuaikan modal awal, tapi bukan berarti tidak ada kerugian.

“Saya saja pernah rugi, motor tersebut terlalu lama mangkrak di showroom. Modal menipis, akhirnya saya jual dengan harga lebih murah dari modal agar keuangan berputar,” ujarnya kepada 1000KPJ, Senin 20 April 2020.

Menurutnya, beberapa pedagang motor bekas yang menjadi rekanananya dalam berbisnis mengalami hal yang serupa. Maka tidak heran jika pedagang tidak berminat untuk membeli motor dari tangan konsumen di tengah wabah corona.

“Kita juga belanja dengan harga murah benar-benar kita tawar dari konsumen, karena harga jualnya juga sudah turun semua motor apapun jenisnya,” tuturnya.

Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, jenis motor yang awalnya memiliki harga stabil saja mulai babak belur untuk saat ini. Contohnya Honda BeAT tahun produksi 2019, normalnya harga jual motor matik tersebut di atas Rp10 juta, tapi sekarang turun.

“Ancur BeAT sekarang, tahun 2019 harga beli pedagang Rp9,2-9,5 juta, sebelumnya di atas Rp10 juta dan kami jual bisa laku Rp10,7 juta,” sambungnya.

Padahal BeAT dikenal sebagai motor matik yang kondisi bekasnya paling stabil dibandingkan Yamaha Mio. Bukan cuma itu, NMAX juga ikut terjun bebas harganya, padahal awalnya motor matik bermesin 155cc itu harga bekasnya paling stabil. 

“Yamaha NMAX saya beli 3 bulan kemarin Rp17 jutaan tahun 2017 non ABS, dan harga jual ke konsumen Rp19 juta. Sekarang harga belanjanya tahun segitu cuma Rp13-14 juta, harga jual paling Rp16 juta paling tiggi,” katanya.

Dia mengatakan, dalam kondisi saat ini tidak bisa mencari keuntungan besar. “Kami pedagang sekarang meraup keuntungan lebih sedikit. Normalnya satu motor Rp1 juta paling rendah, sekarang untung Rp300-400 ribu saja sudah dijual,” katanya.