Berikan Diskon BBM 50 Persen, Ahok Dikritik: Kenapa Cuma Ojol?
100kpj – Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok mengumumkan pemberian diskon atau cashback sebesar 50 persen untuk pengemudi ojek online yang membeli BBM nonsubsidi seperti Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo pada 14 April hingga 12 Juli 2020 mendatang.
Mengutip keterangan Ahok di akun Twitter resminya, diskon tersebut diberikan jika pengemudi ojek online membeli BBM di SPBU Pertamina menggunakan aplikasi MyPertamina.
"Untuk sobat rider ojek online, dapatkan cashback 50% maksimal Rp15.000 bagi 10.000 pengendara ojek online per hari, untuk pembelian Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo dengan aplikasi MyPertamina. Promo berlaku pada periode 14 April-12 Juli 2020," cuit Ahok, dikutip Rabu 15 April 2020.
Baca juga: VIVA - Ojol Terima Cashback 50 Persen dari Pertamina
Namun demikian, niat baik tersebut mendapat kritikan dari mantan Sekretaris Kabinet RI, Dipo Alam yang menyebut bahwa keputusan Pertamina hanya memberikan diskon pada ojol merupakan tindakan keliru. Sebab, kata dia, ada profesi lain yang juga membutuhkan bahan bakar bensin untuk bisa bekerja.
“Kebijakan ini nampak abu-abu: mau menolong rakyatkah? Atau menolong perusahaan aplikasi jasa transportasi online agar terbebas dari kewajiban sosialnya?” tulis Dipo melalui akun Twitter pribadinya.
“Kalau memang ingin menolong rakyat, kenapa yang dapat cashback hanya pengemudi ojol? Kenapa pengemudi ojek pangkalan juga tak diberikan hak yang sama? Kenapa sopir angkot, atau sopir bus tidak dikasih hal serupa?” kata dia menambahkan.
Ia juga berpendapat, bahwa bantuan yang ditujukan kepada driver ojol sebaiknya dikomunikasikan antara pemerintah dan pihak aplikator. Bisa melalui regulasi, maupun program lain yang meringankan beban mereka.
“Sebenarnya, kalau pemerintah mau menolong pengemudi ojol, mereka bisa membuat regulasi yang meminta agar perusahaan penyedia jasa aplikasi ikut ringankan beban mitranya, melalui penghapusan potongan, pemberian CSR, atau sejenisnya. Jadi, bukan melalui kebijakan abu-abu dari BUMN,” tuturnya.
Baca juga: Pemerintah Dikritik: Mengapa saat Corona Hanya Ojol yang Diperhatikan?