Polisi India Pukuli Pemotor yang Berkeliaran di Jalan Ketika Lockdown
100kpj – Pemerintah India sudah menerapkan lockdown guna mencegah penyebaran virus corona atau covid-19 yang mematikan. Maka itu, warga diminta untuk tetap berada di rumah dan tak melakukan aktifitas yang tak perlu di luar.
Seperti dilansir dari Carscoops, Kepolisian New Delhi, Mumbai, dan Keraia, mengambil tindakan tegas kepada masyarakat yang tetap keluar rumah. Apalagi, yang melakukan kerumunan saat wabah corona.
Bahkan, ada video yang memperlihatkan polisi memukul pengendara motor yang masih keliaran di jalan memakai rotan atau tongkat. Memang, masyarakat sebenarnya masih diperkenankan untuk keluar rumah tapi hanya membeli pasokan makanan.
Baca Juga:
5 TERPOPULER: Youtuber & Ojol di Tengah Corona hingga New Toyota Rush
Leasing Tak Mau Dengar Presiden, Ojol Kesulitan Tunda Bayar Cicilan
Enggak Ikut Karantina Covid 19, CR7 Malah Beli Mobil Rp144 Miliar
Tetapi, petugas polisi tersebut disebut menyerang orang secara acak. Maka itu, orang-orang yang tengah berjalan pun terkadang terkena sabetan.
Sedangkan untuk pemotor, disabet ketika mereka masih di duduk di atas motornya dan dalam keadaan berhenti. Seorang asisten rumah tangga, Alok Barman, menjadi korban pukulan dari polisi ketika berada di luar rumah.
"Beberapa rumah di tempat saya bekerja telah menggaji saya. Saya pikir yang terbaik adalah memberi beberapa makanan untuk dibawa pulang. Tapi polisi menyerang kami dengan tongkat, sekarang kami nggak punya apa-apa untuk dimakan," tuturnya.
Kekerasan yang dilakukan petugas polisi ternyata cukup banyak di Imdia, walalu beberapa lainnya lebih persuasif. Dalam beberapa kasus ini, mereka memaksa warga yang masih berkeliaran untuk membungkuk dengan kepala di antara kaki mereka atau melakukan push-up di jalan.
Baca Juga:
MotoGP Spanyol Ditunda, Seri Perdana Musim 2020 Kembali Mundur
Gila! Pengendara Ancam Batuk dan Tularkan Corona saat Ditilang Polisi
India yang memiliki 1,3 miliar penduduk memutuskan lockdown dalam tiga minggu ke depan. Sejauh ini India melaporkan lebih dari 500 kasus positif corona dan sedikitnya 10 di antara mereka meninggal dunia.