Corona Menggila, Sales Motor Tak Diberi Masker Malah Diberi Brosur
100kpj – Penyebaran virus corona masih menjadi hal yang serius ditanggulangi oleh pemerintah, makanya pemerintah baik pusat maupun daerah menghimbau warganya untuk tidak keluar rumah, atau mengerjakan pekerjaan dari rumah. Hal itu dilakukan agar menghindari penyebaran virus yang berasal dari Wuhan.
Namun bagi sebagian orang ada yang pekerjaannya tidak bisa dikerjaan dari rumah, artinya sebagai pekerja dia harus keluar dari rumah untuk menunaikan pekerjaannya. Seperti contohnya driver ojek online, yang tidak bisa mengerjakan pekerjaannya dari rumah.
Apesnya, sudah berpontesi besar terkena dan tanpa sadar bisa menyebarkan virus corona, pendapatan mereka juga berkurang drastis karena banyak orang yang menahan diri untuk tetap diam di rumah hingga kondisinya aman.
Sehingga akhirnya Asosiasi Driver Online atau ADO pun bersurat kepada Presiden Jokowi terkait hal itu. Mereka meminta ketegasan pemerintah membantu menyelesaikan masalah ini. Pasalnya salah satu yang menjadi kekhawatiran mereka adalah, penurunan pendapatan ini mengakibatkan mereka tidak bisa membayar cicilan kendaraan, baik mobil atau motor. Sebab, kendaraan tersebut penting untuk menopang pekerjaannya sebagai penyedia jasa transportasi.
Kekhawatiran itu pun telah dijawab oleh Otoritas Jasa Keuangan, sebagai regulator bisnis jasa keuangan di Indonesia, termasuk perusahaan leasing kendaraan. OJK pun mengeluarkan aturan yang memungkinkan para driver online tersebut menunda pembayaran cicilan dalam tempo waktu paling lama satu tahun.
Ternyata tidak hanya pengendara ojek online yang punya masalah seperti itu, sales sepeda motor pun setidaknya merasakan hal yang sama. Mereka harus kerja di luar rumah, sementara pendapatan mereka juga menurun.
"Target penjualan pada bulan ini tetap tidak berubah, makanya sekarang sales bergerak ke rumah-rumah untuk menyebarkan brosur kepada masyarakat," ungkap salah satu sales sepeda motor di Purwakarta yang enggan disebutkan namanya.
Berdasarkan sumber dari Diskominfo Kabupaten Purwakarta, saat ini tidak ada pasein dengan status positif corona di kabupaten Purwakarta, sempat ada satu orang yang positif tapi sembuh, sementara data hari Selasa 24 Maret 2020, Diskominfo Purwakarta menyebutkan ada 10 orang pasien PDP dan 31 orang pasien ODP.
Walaupun secara data kabupaten Purwakarta relatif aman, namun para sales yang menjadi garda terdepan terhadap penjualan sepeda motor di Indonesia ini juga berpotensi menularkan atau tertular virus corona.
"Apalagi sales tidak dilengkapi dengan masker sebagai penyegahan, karena diler hanya memberikan brosur kepada sales. Kondisi ini juga membuat sales kesulitan untuk jualan, kalau saya boleh memprediksikan, jualan bulan ini bisa jadi turun 30%," pungkas sales.
Baca juga: Tes Massal Corona Tidak Punya Mobil? Ridwan Kamil: Minta sama Lurah