Royal Enfield 500 Disuntik Mati, Gimana Nasibnya di Indonesia?
100kpj – Pemerintah India telah menerapkan regulasi baru BS6 terkait emisi gas buang, dan konsumsi bahan bakar kendaraan bermesin bensin dan diesel. Tujuannya agar motor dan mobil baru yang dijual ke pasar lebih ramah liingkungan.
Nah sejak lahirnya regulasi tersebut, beberapa pabrikan atau produsen memperbaharui produknya agar lulus uji tipe dan layak jual. Tapi sebagian dari mereka ada yang memilih stop produksi, seperti yang baru dilakukan Royal Enfield.
Melansir dari RideApart dan Drive Spark, jenama blasteran Inggris-India tersebut memutuskan untuk menyuntik mati beberapa modelnya yang memiliki mesin 500cc. Ya, produk yang dimaksud meliputi Classic 500, Bullet 500, dan Thunderbird.
Alasan model-model tersebut tidak lagi diproduksi, karena ada beberapa faktor. Salah satunya standar emisi baru yang dterapkan pemerintah India. Untuk mengikuti aturan tesebut, butuh penanaman teknologi baru yang memakan ongkos besar.
Sedangkan penjualan lineup Royal Enfield dengan mesin 500cc terus mengalami penurunan, dan tidak membuat untung perusahaan. Artinya akan mengalami kerugian dua kali lipat, jika model-model dengan varian mesin tersebut tetap dipertahankan.
Mengingat produk yang kini menjadi tulang punggung penjualan Royal Enfield di global adalah varian mesin 350cc dan V-twin 650cc yang bersarang pada Continental GT serta Interceptor. Lantas gimana nasibnya di Indonesia?
Country Manager Indonesia Royal Enfield, Irvino Edwardly secara tegas mengatakan, kebijakan tersebut hanya berlaku di India. Sementara di pasar global, termasuk Indonesia penjualan model Royal Enfield Classic 500 dan Bullet 500 terus berlanjut.
“Kami tidak akan berkomentar terhadap berita spekulatif maupun strategi produk di negara lain. Namun dapat kami pastikan Classic 500 dan Bullet 500 akan tetap dipasarkan di Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya yang diterima 100KPJ, Jumat 14 Februari 2020.
Namun diakhir penjelasannya, tersirat bahwa distributor motor Royal Enfield di Tanah Air tersebut juga sedang mempersiapkan model terbaru, entah sebagai pengganti Classic dan Bullet atau Himalayan 400 yang kabarnya akan segera diperbaharui.
“Informasi lebih detail mengenai produk baru Royal Enfield, akan kami sampaikan pada waktu yang tepat,” tutur Irviano. Sekadar informasi, di Indonesia Classic 500 ditawarkan dalam 6 varian, sedangkan Bullet 500 hanya tersedia satu varian.