Ngeri, Pria Ini Ingin Dengar Suara Knalpot Motor Sebelum Kematiannya
100kpj – Pada detik-detik akhir menjelang ajal, kita seringkali mendapat gambaran, baik melalui sinema ataupun realita, bahwa seseorang biasanya akan meminta satu hal terakhir yang paling berharga di hidupnya. Permintaan itu pun beragam, mulai dari yang umum hingga ke yang sulit dipercaya.
Seorang pria asal Indiana, Amerika Serikat, bernama Jon Stanley, yang didiagnosa mengidap kanker otak dan paru-paru, harus berdiri di atas seutas tali yang memisahkan antara hidup dan matinya. Ia, di usianya yang ke 61 tahun, terpaksa mendengar kabar dari dokter, bahwa waktunya di dunia tak bertahan lama lagi.
Sama seperti yang lain, di sisa nafas terakhirnya, ia juga memiliki satu keinginan pamungkas. Seolah ingin keluar dari pakem umum, Stanley justru menyimpan satu harapan yang terbilang tak lazim.
Baca juga: Jangan Ketawa Dengar Nama-nama Motor di Malaysia, Kocak Abis!
Ia ingin mendengar suara knalpot motor. Bukan motor kecil, melainkan motor gede (moge) dengan model Harley-Davidson Softail.
Melansir laman Rideapart, Jumat 7 Februari 2020, awalnya, keinginan itu dianggap gurauan oleh orang terdekatnya. Namun, mengingat dirinya adalah penggemar motor besar sejak muda, ditambah lagi permintaan itu telah ia layangkan jauh sebelum mendapat vonis demikian, kakak iparnya, yang seorang pembalap South Bend Lokal bernama David Thompson, coba merealisasikan keinginan Stanley.
Di bulan Juni 2017, Thompson memosting tulisan mengugah di laman Facebook-nya, terkait Stanley yang ingin sekali mendengar suara ‘geberan’ knalpot moge di sisa akhir hidupnya. Uniknya, upaya Thompson tersebut menemukan hasil. Tercatat, ada 200 pengendara motor yang siap menarik tuas gasnya kencang-kencang demi timbulkan bunyi yang disukai sang adik ipar.
Akhirnya, 200 biker yang menunggangi moge itu, membuat lingkaran yang mengelilingi Jon Stanley. Mereka semua memainkan tuas gas silih berganti. Irama yang dihasilkan selongsong knalpot, berhasil membuat dirinya girang. Sebab inilah yang ia mimpikan, serta nantikan sejak jauh-jauh hari.
Di malam yang sama, tepat saat para biker pamit pulang, Stanley harus ambruk karena kalah melawan kankernya. Saat itulah ia harus menghembuskan nafas terakhirnya, tepat 12 jam setelah keinginannya tercapai.