Ternyata Malaysia Ketergantungan Pesawat Buatan Bandung
Sementara di Indonesia, seperti dilansir dari laman resmi PT DI. Pesawat CN235-220 dapat digunakan untuk berbagai macam misi, seperti patroli perbatasan dan zona ekonomi eksklusif, maupun untuk dukungan misi pencarian dan penyelamatan (SAR).
Pesawat ini memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya, dapat lepas landas pada landasan yang pendek, bahkan di landasan yang belum beraspal dan berumput sekalipun. CN235-220 mengusung winglet di ujung sayap agar lebih stabil dan irit bahan bakar, sehingga mampu terbang selama 10-11 jam.
Pesawat ini dilengkapi fitur sistem avionik glass cockpit, dan autopilot. CN235-220 MPA juga dilengkapi dua consoles, 360o Search Radar yang dapat mendeteksi target yang kecil sampai 200 NM, Automatic Identification System (AIS), sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi kapal dengan objek yang mencurigakan.
CN235-220 ini juga dilengkapi sistem Identification Friend or Foe (IFF) Interrogator dan Tactical Computer System. Keduanya merupakan sistem identifikasi yang dirancang untuk mengetahui pesawat lawan atau kawan dan terintegrasi dengan sistem komputer untuk menganalisa dan menentukan strategi operasi.
Pesawat ini dilengkapi pula dengan sistem Forward Looking InfraRed (FLIR) untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target, serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi.
Baca juga: Menhan Malaysia Bilang Pesawat Buatan Indonesia Lambat