Panggil Saya 'Si Mbah', Ayah Kandung dari Yamaha RX King
100kpj – Jauh sebelum RX King lahir, ada sepeda motor sport Yamaha yang mengaspal lebih dulu di Indonesia. Motor itu yakni L2. Motor tersebut merupakan cikal bakal lahirnya banyak motor sport Yamaha lainnya di Tanah Air.
Sehingga wajar jika motor ini dijuluki 'ayah kandung' bagi motor-motor sport Yamaha di Indonesia. Jika RX-King bertengger sebagai raja motor sport pada 1990 hingga 2000-an yang dilanjut oleh dominasi Vixion di era milenium, L2 justru berjaya pada 1976.
Seperti dikutip Revolvy, Senin 22 April 2019, Yamaha L2 adalah sepeda motor yang diproduksi oleh Yamaha di Indonesia dari tahun 1976 hingga 1979. Pada tahun 1980 diganti oleh L2 Super.
Mesin yang dijejli yakni model dua langkah 97 cc, dengan menggunakan sistem pelumasan bernama Autolube, dengan tangki oli dan bahan bakar terpisah.
Si mbah, begitu acap dia disapa, di eranya identik dengan desain nan gagah dan rangka berbahan pelat. Mesin pun dibiarkan terbuka layaknya model naked bike saat ini. Poin paling eksentrik, yakni hadirnya tangki membulat yang dikawinkan dengan jok model datar.
Lantaran dua-tak tentu saja suaranya bising. Hingga banyak pameo yang menyebut, dari jarak 200 meter saja motor ini sudah bisa terdengar suaranya.
Yamaha L2 juga termasuk motor inspirator karena memberi banyak inspirasi. Salah satunya adalah bentuk sadelnya yang pendek, menginspirasi motor caferacer. Ciri lainnya motor lawas, yakni spion krom berleher jenjang sebagai simbol keselamatan berkendara.
Ada dua keunikan yang akrab pada L2, yakni saklar lampu utama ada pada kunci kontak. Jadi Anda mesti memutar dua kali untuk lampu, dan memutar sekali untuk menyalakan mesin. Motor ini juga tidak dilengkapi lampu kota.
Meski terbilng uzur, saat ini motor tersebut masih mudah ditemui di situs jual beli online. Harganya masih terbilang terjangkau. Dari pantauan 100KPJ, untuk model L2, ada pemilik yang menjualnya dengan harga mulai Rp3 sampai 6 jutaan. Untuk model L2 Super, harganya mirip-mirip, namun lebih mahal sedikit. Harga tentu menyesuaikan kondisi dan kelengkapan surat.