Cuma Butuh 5 Detik, Ini Helm yang Diincar Pencuri di Bandara Soetta
100kpj – Demi mencukupi kebutuhan sehari-hari seorang kepala rumah tangga, rela melakukan hal apapun agar mendapatkan uang. Namun jika cara yang dilakukan tidak halal, atau melanggar undang-undang tentu akan berususan dengan pihak berwajib.
Contohnya pria bernisial AMM (32) yang diringkus Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta. Pegawai honorer di salah satu rumah sakit swasta tersebut mencuri helm berkali-kali di area parkir sepeda motor Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Soetta.
Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Alexander mengatakan, penangkapan pelaku bisa terlaksana karena ada beberapa laporan dari korban. Selain itu, dipermudah dari bukti rekaman kamera pengawas atau CCTV di lokasi kejadian.
“Banyaknya laporan kehilangan helm, dari pengguna jasa parkir. Kemudian kami bekerja sama dengan petugas parkir untuk menangkap pelaku pencurian,” ujarnya di Tangerang, Minggu 29 Desember 2019.
Lebh lanjut Alexander menjelaskan, setelah melewati proses penyelidikan, petugas akhirnya mencurigai seseorang saat keluar parkiran membawa tas besar. Ketika dilakukan pemeriksaan, ternyata benar isi di dalam tas tersebut adalah helm curian.
“Dari hasil keterangan pelaku dia mengaku sudah delapan kali melancarkan aksinya selama dua bulan terakhir. Lokasinya empat kali di kawasan Bandara Soetta dan empat kali di kawasan Jakarta Selatan,” katanya.
Yang unik dari pencuri tersebut adalah memilih helm yang dirasa mudah untuk dijual. Lanjut Alexander, pelaku tidak sembarangan mengambil helm dari motor yang ada di parkiran, sebab hanya dua merek yang jadi incarannya, yaitu INK dan NHK.
Hasil dari penjualan helm tersebut digunakannya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, karena penghasilannya menjadi honorere di rumah sakit dirasa tidak cukup. “Helm-helm itu dijual ke Jatinegara, harganya Rp300-400 ribu,” tuturnya.
Cara AMM mencuri helm
Menurut Alexander, pelaku awalnya masuk ke dalam lahan parkir sepeda motor di Terminal 1 atau Terminal 2 Bandara Soetta. Kemudian secara sengaja AMM parkir bersebelahan dengan motor yang helmnya sudah menjadi incarannya.
Tidak perlu waktu lama untuk pelaku menggondol helm dari bawah jok motor. Sebab saat diminta untuk reka adegan caranya mengambil helm sangat cekatan. “Satu, dua, tiga, empat, lima detik helm itu terlepas dari jok motor,” sambungnya.
Berkat aksinya yang cukup lihai tersebut, orang sekitar parkiran pun tidak ada yang mencurigai. Karena pelaku tidak perlu susah payah menarik helm tersebut dari bawah jok.
Seperti diketahui, masing-masing helm diketahui memiliki pengikat yang berbeda-beda. Secara garis besar jenis tali pengikat helm ada tiga macam, yakni quick release, micro metric, dan model double D ring yang biasa disematkan untuk helm balap kelas premium.
Untuk model quick release biasanya digunakan untuk helm kelas menengah bawah seperti INK atau NHK. Untuk mengaitkan tali model tersebut cukup sederhana, pengait besi di ujung tali hanya perlu dimasukkan seperti gesper hingga bunyi klik.
Sementara model micro metric pengembangan dari quick release, namun yang membedakan pada desain tali pengikat berbentuk gerigri, ketika dimasukkan bunyinya ‘krek’. Kedua model pengait itu lah yang kerap digunakan untuk helm sehari-hari.
Dan biasanya bagi motor yang tidak memiliki bagasi, salah satu dari tali pengait helm itu disangkutkan ke besi di bawah jok. Belajar dari kasus yang sudah pernah terjadi, tali helm digunting agar terlepas dari pengait di bawah jok.
Laporan: Sherly (Tangerang)