Artis yang Punya Harley Davidson seperti Selundupan Garuda Indonesia
100kpj – Motor Harley-Davidson Shovelhead lansiran 1970-an dislundupkan melalui pesawat terbaru Garuda Indonesia, Airbus A330-900. Motor besar asal Amerika Serikat tersebut masuk ke dalam kargo pesawat dalam keadaan terurai.
Sejak kasus terungkap, Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Sahala Lumban Gaol telah memecat jajaran direksi yang berada di dalam pesawat tersebut. Salah satunya Direktur Utama Garuda Indonesia, I Gusti Ngurah Askhara.
"Berdasarkan penelusuran kami motor Harley-Davidson dengan harga perkiraan Rp200 juta sampai dengan Rp800 juta,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantornya baru-baru ini.
Moge yang diselundupkan itu tergolong barang langka dan jenisnya Electra Glide FLH. Pabrikan Harley-Davidson yang berlokasi di Milwaukee juga sudah tidak memproduksi semua jenis Shovelhead. Maka Harley jenis tersebut jadi incaran para kolektor karena nilai sejarahnya.
Seperti diketahui, Harley model tersebut pertama kali dilahirkan 1966 dan terakhir diproduksi 1984 silam. Nama Shovelhead sendiiri adalah tipe mesin dari moge tersebut, dan framenya model FLH yang memiliki desain softail.
Mesin jenis Shovelhead adalah generasi pertama yang kini menjadi Panhead. Setelah itu Harley terus mengembangkan generasi mesin berkonfiigurasi V-Twin tersebut dengan sebutan yang berbeda-beda, mulai dari Evolution, Twin Cam sampai Milwaukee-Eight.
Meski Harley Shovelhead terbilang barang langka, namun ada salah satu artis yang memilikinya, yakni Imam Darto. Presenter dan juga penyiar radio tersebut memilik salah satu varian Shovelhead, yakni Calassic dengan tahun produksi 1975.
Moge asal Negeri Paman Sam itu dimilikinya sejak 2016 lalu, dan kondisinya saat ini sudah tidak standar lagi karenasudah dicustom. Moge bergaya bobber tersebut mengalami perubahan pada beberapa sektor mulai dari tangki sampai kaki-kaki.
Harley Shovelhead milik Imam Darto itu digarap oleh bengkel custom asal Bandung, yakni Flying Piston Garage. Bentuk tangkinya dibuat minimalis dengan berlabur warna hijau army, kemudian setang model tekuknya juga custom. Suspensi depan model springer tetap dipertahankan agar unsur klasiknya tetap kental, dan velg depan belakang diubah jadi lebi besar.