Motornya di India Rp30 Juta, di RI Kok Rp79 Juta, Ada Apa Benelli?
Rabu, 4 Desember 2019 | 14:02 WIB
100kpj – PT Benelli Motor Indonesia (BMI) belakangan menyebut bakal berencana mendirikan pabrik perakitan di Tanah Air. Namun rencana tersebut menguap beberapa waktu terakhir, seiring belum diputuskannya dari pihak prinsipal mereka di Tiongkok.
Menurut Direktur PT BMI, Steven Kentjana Putra, keputusan pembangunan pabrik sepenuhnya digenggam Geely sebagai induk Benelli Motor di kancah global. Walau begitu, kata dia, BMI masih memiliki peluang untuk membuka pabrik di Indonesia.
Dalam pemaparannya di sela peluncuran TRK 502, TRK 251 dan Imperiale 400 di IIMS Motobike Expo, 2019, Senayan, beberapa hari lalu, Steven mengatakan kalau pihaknya menemui sejumlah kendala untuk mewujudkan pembangunan pabrik di Indonesia.
“Saya sebagai Benelli Motor Indonesia, kami ingin keinginan Geely investasi di sini, waktu itu feasibilty study sudah dilakukan oleh KPMJ, dan beberapa konsultan lainnya. Tapi teman-teman tahu, regulasi di negara kita agak susah untuk motor di atas 250 cc,” katanya.
Dia menjelaskan regulasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) saat ini masih jadi momok untuk mengembangkan industri sepeda motor dengan kapasitas mesin besar. Atas masalah inilah kemudian membuat harga motor Italia yang dimiliki perusahaan China itu memiliki harga tinggi jika dijual di Indonesia, alias tidak sekompetitif di negara lain.
“Harga kan juga jadi tidak masuk. Kalau di India contohnya, tanpa PPnBM mungkin harga motor (Imperiale 400) cuma Rp30 juta. Indonesia saya harus hitung PPnBM, apalagi untuk di atas 500cc, 125 persen kali 75 persen, jadi 91 persen (Pajak),” tuturnya.
Faktor pajak yang besar itulah yang kemudian membuat Geely masih enggan berinvestasi di Indonesia. Padahal, dia mengatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang dipertimbangkan secara serius sebagai tujuan investasi mereka.
"Untuk kawasan Asia Tenggara, sebenarnya Geely juga melirik beberapa negara lain, seperti Thailand dan Malaysia. Tapi sekali lagi, prinsipal belum memutuskan dari Geelynya."
"Waktu itu ada pilihan Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Waktu kita adakan Global Launch di Bali pada 2018, Indonesia dipertimbankan karena merupakan pangsa pasar sepeda motor terbesar ketiga di dunia. Tapi saat ini belum diputuskan,” kata dia lagi.
Berita Terkait
Motonews
11 November 2024
Pameran Motor IMOS 2024 Catat Transaksi Penjualan Rp70 Miliar
Motonews
10 Oktober 2024
Apa Saja yang Bikin Penjualan Motor Listrik di Indonesia Masih Kurang Laku?
Motonews
17 September 2024
Presiden Yamaha Motor Ditusuk Putrinya Sendiri, Kok Bisa?
Motonews
16 Agustus 2024
Motor Listrik Polytron Fox-R Limited Edition Meluncur, Segini Harganya
Mobil
30 April 2024
BYD Umumkan Lokasi Pabrik Mobil Listriknya di Indonesia
Motonews
23 April 2024
Moeldoko Sebut Motor Listrik Subsidi Kurang Laku Karena Anak Muda Gak Suka Pelan
Mobil
20 April 2024
Mobil Listrik China Ini Siap Produksi di RI, Pabriknya Numpang atau Bikin Sendiri?
Motonews
27 Maret 2024
AHM Pede Penjualan Motor Naik Lagi Walau Sempat Lesu di Awal Tahun
Mobil
20 Maret 2024
Mobil Listrik BYD Produksi di RI 2026 Sebanyak 150 Ribu Unit Per Tahun
Mobil
14 Maret 2024
Mazda Bangun Pabrik di RI Senilai Rp400 Miliar Demi Produksi Mobil Ini
Terpopuler
Motonews
18 November 2024
Harga Terjangkau Helm Motor Buatan India Curi Perhatian di Indonesia
Motonews
16 November 2024
Gara-gara Jualan Oli Palsu 3 Bengkel Motor di Jawa Tengah Digeledah
Motonews
13 November 2024
New Yamaha R125 Dijual Tahun Depan, Mesinnya Lebih Kecil dari Yamaha R15 di RI
Motonews
11 November 2024
Pameran Motor IMOS 2024 Catat Transaksi Penjualan Rp70 Miliar
Motonews
9 November 2024