Kenapa Isi BBM Enggak Boleh Pakai Jerigen Pelastik, Bisa Meledak?
100kpj – Meski pembelian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) tidak diperbolehkan pakai jeriken atau jerigen dari bahan pelastik, tetap saja masih banyak orang yang melakukan hal tersebut.
Terlebih bagi mereka yang menjual BBM eceran. Sebab jerigen pelastik tidak aman untuk menampung bahan bakar yang terbuat dari minyak fosil tersebut. Seperti disampaikan Sales Branch Manager PT Pertamina Tbk, Arif Wahyu Perdana.
“Harapannya pakai jerigen bahan logam karena bisa menghantarkan listrik. Misalnya ada percikan dari nosel (saat pengisian pertama) takutnya ada listrik statis,” ujarnya di Senayan, Jakarta, Minggu 1 Desember 2019.
Lebih lanjut dia menjelaskan, jerigen bahan pelastik tidak mampu mengantarkan listrik maka bisa menimbulkan bahaya di luar dugaan. Cara lain pengisian BBM yang benar adalah jerigen bahan logam pun harus diletakkan di bawah.
“Kalau jerigen ada di tanah pengantar listrik statisnya lebih sempurna jadi api enggak akan muncul. Tapi bahan pelastik tidak mampu menghantarkan listrik statis,” sambungnya.
Menurutnya membeli bahan bakar di SPBU diperbolehkan, namun yang sifatnya bukan sibsidi seperti Premium atau Pertalite. Artinya untuk Pertamax, Pertamina Dex atau pertama Turbo diperbolehkan karena tidak ada anggaran negara.
“Sebenerna saat ini belum ada hiomabauan sih, karena mereka butuh bbm kan, rata-rata beli pakai jerigen, kami si harapannya pakai jerigen logam,” tuturnya.
Sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014, pembelian Pertalite menggunakan jerigen yang dilarang adalah tidak disertai rekomendasi untuk kebutuhan tertentu (pertanian, perikanan, usaha mikro/kecil).
Salah satu latar belakang diaturnya pembelian jeriken ini dikarenakan banyaknya keluhan konsumen kendaraan yang saat ini mayoritas mengisi BBM jenis Pertalite terganggu dengan pengisian menggunakan jerigen.