Kisah Hidup Nadiem Makarim, Tak Pernah Dijajah Gengsi
100kpj – Sejumlah calon menteri periode 2019-2024 mulai berdatangan ke Istana Negara. Mereka menggunakan kemeja putih dan celana panjang hitam yang menjadi ciri khas para menteri Presiden Joko Widodo saat penunjukkan.
Para pembantu presiden yang akan mengisi Kabinet Kerja Jilid II itu bukan hanya dari politikus atau partai, namun ada juga beberapa pengusaha. Salah satunya Nadiem Anwar Makarim yang dikenal sebagai pendiri Go-Jek.
Memang belum diketahui posisi yang akan ditempati Nadiem saat menjadi menteri. Namun dia yakin bahwa bisa mengemban tugasnya sebagai pejabat negara, untuk mengembangkan sumber daya manusa di masa depan.
“Posisi spesifikasinya akan diumumkan oleh Bapak (Jokowi) sendiri. Kami hanya bicara visi dan misi ke depan, mengembangkan Indonesia masa depan, seperti SDM, reformasi birokrasi, dan juga investasi,” ujarnya di Istana.
Agar fokus dengan kinerjanya di pemerintahan, Nadiem pun mengundurkan diri sebagai Chief Executive Officer Go-Jek. “Sudah pasti dari posisi saya di Go-Jek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali, terhitung hari ini,” katanya.
Cerita singkat calon menteri yang pernah menjalani pendidikan di Universitas Harvard tersebut memang cukup menarik. Nadiem lahir di Jakarta 4 Juli 1984 dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadrie. Ia adalah anak lelaki satu satunya dari pengacara ternama keturunan Arab asal Pekalongan, Jawa Tengah, Nono Anwar Makarim. Ayahnya seorang intelektual dan lawyer dengan gelar Doktor ilmu hukum lulusan Harvard.
Meski dia merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara, Nadiem tak pernah berperilaku manja. Justru ia tetap menunjukkan kemandirian. Setelah lulus pendidikan dasar dan menengahnya di Jakarta, ia melanjutkan SMA- nya di Singapura. Kemandiriannya dilanjutkan dengan pergi ke Amerika untuk melanjutkan pendidikan di Brown University Amerika Serikat.
Usai lulus, dia kemudian berkarir di sejumlah perusahaan terkemuka di Tanah Air. Tetapi, dia tak kerasan kerja untuk orang lain. Nadiem kemudian memilih berdikari membuat perusahaan sendiri.
Tak butuh waktu lama baginya untuk berkembang. Perusahaan rintisan itu pun langsung meroket di dalam negeri, dan kini terus merambah ke banyak negara.
Sebagai sosok berpenghasilan besar, dia juga tak sungkan untuk selalu menunjukkan sikap membuminya. Ia acap naik ojek online yang didirikannya untuk menemani beraktivitas.
Di media sosial pria dengan perawakan tinggi itu pun menjadi bahan perbincangan warganet. Momen tersebut memang awalnya diabadikan oleh Triawan Munaf sebagai Kepala Badan Ekonomi Kreatif dan diunggah ke akun Instagramnya.
Dalam statusnya Kepala Bekraf itu menyebut bahwa seorang koki masak akan selalu memuaskan selera lidahnya sendiri terlebih dahulu. Tujuannya agar koki tersebut yakin masakannya bisa dinikmati oleh konsumennya.
“Kombinasi orang yang sangat humble, dan orang yang ingin selalu memastikan produk kreasinya termonitor adalah Nadiem Makarim ke mana-mana naik Gojek. Sehabis mengunjungi Bekraf pun beliau pergi ke pinggir jalan untuk menyambut Gojek yang dipesannya. Pesan yang bisa diambil untuk kita semua dari kejadian ini adalah hidup jangan terlalu dijajah gengsi,” tulisnya. (re2)