Royal Enfield Rp20 Jutaan Bakal Ikut Masuk ke Indonesia?
100kpj – Produsen sepeda motor ikonik Royal Enfield kini tengah bersiap merilis produk barunya. Motor itu adalah versi 250cc yang dijanjikan bakal dijual dengan banderol Rp23 jutaan di India.
Mereka menyebut proyek ini sebagai Royal Enfield kelas entry level, lantaran harga miring yang ditawarkannya. Sedangkan untuk model, motor ini masih akan mengusung gaya klasik seperti model-model sebelumnya yang dipasarkan.
Seperti dikutip Zighwheels, sejak bulan lalu, Royal Enfield telah menyatakan komitmen menghadirkan motor murah. Hal itu mereka lakukan, setelah produsen yang bermarkas produksi di Chennai tersebut, kesulitan menghadapi ketatnya pertempuran pasar.
Lantas, akankah ikut masuk pasar Indonesia? Terkait hal ini Business Head Royal Enfield kawasan Asia Pasifik, Vimal Sumbly angkat bicara.
Kata dia, motor itu sejauh ini baru akan dipasarkan di India. Andaipun dibawa ke Indonesia, tentu harganya akan melambung mengingat pajak dan biaya tetek bengek lainnya.
“Kami tak ingin bicara tentang spekulasi, bicara yang sudah pasti saja. Lagipula, pasar India dan Indonesia kan berbeda,” kata dia kepada 100KPJ, baru-baru ini.
Meski data menunjukan motor bermesin kecil banyak diminati konsumen, namun jenama blasteran India-Inggris, Royal Enfield, belum tertarik membuat dan menjual motor sejenis ke Tanah Air.
Saat ini, pabrikan yang identik dengan tunggangan classic heritage tersebut hanya fokus bermain di segmen menengah. Bahkan, produk dengan mesin terkecil mereka masih menganut kapasitas yang terbilang besar, yakni 350cc.
Lantas, mengapa Royal Enfield tidak mencoba—atau minimal, mempertimbangkan, untuk bersaing di segmen sejenis dengan menghadirkan produk bermesin lebih kecil dari yang sudah ada sekarang ini?
Ia menyebut, bahwa sejak awal segmentasi pasar Royal Enfield memang tak menyasar kalangan menengah bawah. Artinya, membuat motor bermesin kecil bukan menjadi bagian dari rencana jangka panjang mereka.
“Kami sengaja masuk ke pasar menengah, tujuannya supaya konsumen yang sebelumnya punya motor kecil dan mau naik kelas, tidak perlu mengeluarkan uang terlalu besar,” ujarnya.
“Nah, dengan menciptakan segmen sendiri itulah, kami bisa menguasai pasar, apalagi harga yang kami tawarkan lebih terjangkau dari pabrikan lainnya,” lanjut Vimal. (re2)