Ambyar, Ternyata Didi Kempot Belum Kesampean Naik Moge
100kpj – Ada hal unik di Kustomfest 2019 yang berlangsung pada 5-6 Oktober di Jogja Expo Center. Jika biasanya hiburan musik yang ditawarkan bergenre slow rock, pop atau hip hop namun tahun ini ada campur sari.
Musik berbahasa Jawa itu dibawakan langsung musisi legendrasis, Didi Kempot. Pria dengan julukan the god father of broken heart itu menjadi penghibur di ajang kompetisi motor custom tahunan tersebut.
Mulai dari pengunjung sampai penggiat dunia custom pun antusias melihat penampilannya. Namun di luar dari kepopulerannya sebagai musisi, ternyata Didi Kempot memiliki keinginan yang belum tercapai.
Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah itu menyebut, ingin sekali mengendarai motor besar. Sebab sepanjang hibupnya Didi hanya memiliki motor kecil, mungkin yang dimaksud sekelas bebek atau skutik di bawah 250cc.
“Saya motornya kecil, kalau naik moge ingin. Tapi perlu belajar, karena belum pernah mencoba tapi mungkin setelah ketemu rekan-rekan ini kayaknya ada ketertarikan,” ujarnya di Yogyakarta, Minggu 6 Oktober 2019.
Meski tidak menyebutkan merek moge yang dimaksud, namun dia menyebut tidak terpaku dengan kapasitas mesin yang terlalu besar. Tapi kuda besi tersebut memiliki tongkrongan yang gagah dan unik.
“Yang kecil aja (cc mesin), tapi yang unik yang dipakai. Enak dilihat mata, jantan dan lain-lain,” tutur pencipta lagu Ambyar tersebut.
Karena menurutnya, motor keluaran parbikan pun bisa dibuat gagah jika dimodifikasi, maka tergantung gaya modifikasinya. Karena saat ini banyak sekali modifikator atau builder yang piawai dibidangnya.
“Sekarang ini anak-anak muda modif motor sangat luar biasa, itu yang menarik. Jadi apapun mereknya asala modifnya bagus itu sangat menarik sekali,” katanya.
Menurut pantauan 100kpj.com, Didi Kempot datang ke Kustomfest 2019 menggunakan Toyota Fortuner lansiran 2014-2015 tipe G TRD. Menariknya mobil SUV berwarna putih itu memiliki pelat nomor nyentrik, yakni AD 94 UL alias 'Gaul'.
Terkait Kustomfest 2019, Didi menyebut sangat bangga dengan pengunjung yang hadir. Karena mereka mau mendengarkan musik berbahasa Jawa. Padahal anak muda, namun mereka menikmati alunan musik tradisional.
“Untuk pertama kali saya hadir di acara ini, penton sangat antusias sekali. Dan saya sangat bangga sekali dan tadi saya lihat banyak anak-anak muda. Padahal kan saya nyanyi lagu tradisional, tapi mereka asik mendengarkan dan betul-betul meninkmati alunan musik dana pa yang diselenggarakan di Kustomfest 2019 ini,” tukasnya.