Mengintip Motor Kesayangan Munir yang Sering Nongol di Media Sosial
100kpj – Munir Said Thalib atau karib disapa Munir merupakan figur yang dikenal berkat keberaniannya melantangkan kebenaran dan keadilan di Indonesia. Kala itu, suaranya dianggap bising oleh pemerintah, sehingga beberapa kali dirinya harus menerima kecaman, maupun ancaman.
Puncaknya, pada 7 September 2004, Munir yang saat itu berada di dalam pesawat menuju Amsterdam, Belanda, tewas di kursi penumpang, setelah diduga ada oknum yang memasukkan senyawa jenis arsenik ke dalam makanannya. 15 tahun berlalu, dan kenangan tentangnya belum juga lenyap tersapu waktu.
Salah satu potret yang memutar ingatan kita tentang Munir, ialah aksinya mengendarai motor bebek lawas berkelir hitam. Gambar tersebut seringkali dimuat pengguna media sosial, tepat di hari peringatan kepergiannya. Seperti yang terjadi dua hari lalu.
Warganet ramai membicarakan motor yang ditunggangi Munir, lantaran kaca spionnya yang tak terpasang semestinya. Melalui berbagai sumber, diketahui bahwa kuda besi itu merupakan tunggangan kesayangan sang aktivis HAM yang sering ia pakai untuk berpindah-pindah tempat.
Motor tersebut ialah Astrea Grand lansiran 1995. Salah satu produk andalan Honda di masa lalu itu, memiliki tampilan yang mudah dikenali, yakni bertubuh ramping dengan laburan cat gelap dan rupa khas bebek lawas.
Astrea Grand memiliki spesifikasi mesin empat-tak dengan kubikasi 97,1cc. Motor yang memiliki sistem bahan bakar karburator itu menyimpan tenaga 7,3 daya kuda di putaran 8.000 rpm. Konon, jika bebek legendaris tersebut masih dalam kondisi normal, pengendara bisa memacunya hingga kecepatan 100 kilometer per jam.
Mungkin, bagi sebagaian orang yang menyimpan kekaguman tinggi terhadap sosok Munir, motor Astrea Grand bisa dijadikan alat pemutar memori. Yang ketika melihatnya saja, ingatan seseorang langsung tertuju pada figur yang pernah mengendarainya. (re2)