Pernah Hina Miskin, Kini Bos Taksi Malaysia Mengaku Cinta Indonesia
100kpj – Pemilik perusahaan taksi Big Blue asal Malaysia, Datuk Shamsubahrin Ismail, sempat mendapat kecaman dari masyarakat Indonesia, setelah pada pekan lalu dirinya menyebut Tanah Air sebagai negara kelas bawah, alias miskin.
Berkat ucapannya itu, ia diteror setiap hari melalui perangkat ponsel. Mulai dari masyarakat biasa, komunitas, hingga para pengendara Gojek, ramai mengirimkan hujatan.
Bahkan kabarnya, Gabungan Aksi Roda Dua atau Garda Indonesia yang tak terima dengan celotehannya itu, siap menggeruduk kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia yang berlokasi di kota Jakarta.
“Saya mendapat sejumlah pesan yang masuk ke ponsel dari rekan-rekan di Indonesia, dan juga para driver Gojek. Kebetulan, saya ada di dalam grup WhatsApp pengendara Gojek dan Grab. Saya harap tidak ada demonstrasi, dan hubungan negara ini tetap terjaga," kata Shamsubahrin, seperti dikutip Malay Mail, Jumat 30 Agustus 2019.
Melihat situasi mulai kacau, ia pun menggelar jumpa pers di Kuala Lumpur untuk membuat klarifikasi dan menyatakan permintaan maaf.
“Saya merasa bersalah dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena telah menyebut negara kalian miskin,” terangnya.
Selain meminta maaf, ia juga mengaku bahwa ucapannya itu muncul secara tiba-tiba, alias tidak dikonsepsikan sebelumnya. Hal itu, kata dia, disebabkan rasa kecewa yang teramat besar terhadap keputusan pemerintah Malaysia yang membawa masuk Gojek ke negara setempat.
Tak cukup sampai di situ, Shamsubahrin yang sebelumnya berapi-api, kini melunak dan menyebut Indonesia sebagai negara yang dicintainya.
“Saya ingin katakana bahwa Indonesia selalu berada di hati saya, termasuk para penduduknya,” kata dia.