Potret Lima Jalanan Paling Berbahaya di Dunia, Ada yang di Indonesia
100kpj – Infrastruktur jalan merupakan prasarana penting yang berfungsi sebagai penunjang mobilitas manusia. Sebab tanpa keberadaannya, moda darat yang ingin melintas, pasti kesulitan.
Biasanya, untuk memudahkan kendaraan yang melaluinya, jalanan dibangun mengikuti kontur daratan dengan tingkat kemiringan serta sudut yang telah disesuaikan. Namun di sedikit wilayah negara, terdapat beberapa lintasan berbahaya yang disebut-sebut mematikan.
Di mana saja? Berikut kami rangkum potret lima jalanan paling mematikan di dunia, yang dikutip melalui berbagai sumber.
Jembatan Eshima Ohashi
Jembatan yang menghubungkan kota Matsue dan Sukaimoto di Jepang ini memiliki kemiringan yang terbilang gila dan tak masuk akal. Dirancang menjadi dua jalur dengan jarak sepanjang 1,7 kilometer, lintasan yang dijuluki roller coster tersebut mempunyai kemiringan sisi hingga 6,1 persen.
Alasan mengapa dibuat sedemikian curam, ialah agar dapat dilalui kapal-kapal besar di bagian bawahnya. Eshima disebut mematikan, karena jika kendaraan mengalami rem blong atau mati mesin saat menanjak, pasti dampaknya sangat buruk bagi sang pengendara.
Himalaya Road
Jalan Himalaya merupakan lintasan setapak yang berada di antara pegunungan dan jurang yang dalam. Bahkan, jalanan itu berada di ketinggian tiga kilometer di atas permukaan laut, dengan panjang rute hingga 475 kilometer.
Jalanan ini disebut mematikan, sebab lintasannya sangat sempit dan tak memiliki pagar pengaman di tiap sisinya.
Lengah sedikit saja, kendaraan akan meluncur dan terjun ke jurang yang kedalamannya bisa membuat pengendara tewas seketika.
James Dalton Highway
Sepintas, tak ada yang salah dengan jalanan yang berlokasi di Alaska Utara tersebut. permukaannya rata, ditambah kelokan yang boleh dibilang sedikit.
Namun, perlu diketahui, James Dalton Highway berada di area bersalju dengan panjang 666 kilometer, dan tidak ada satupun rumah penduduk ataupun pom pengisian bensin yang berdiri di sepanjang jalan tersebut.
Artinya, jika kendaraan mati atau kehabisan bensin di tengah jalan, satu-satunya hal yang bisa dilakukan pengendara adalah meminta bantuan melalui telfon. Itupun pasti harus menunggu lama.
Guoliang Tunnel
Jalanan terowongan sepanjang 1,2 kilometer itu dibangun oleh pemerintah Cina untuk memudahkan akses penduduk desa Guoliang ke wilayah perkotaan. Namun, sama seperti Himalaya Road, lintasan ini berada di ketinggian yang sangat curam, dan tak seluruhnya memiliki pagar atau pembatas jalan.
Maka tak heran, kecelakaan menjadi hal yang umum terjadi di lintasan yang membelah pegunungan Taihang tersebut.
Sitinjau Lauik
Sitinjau Lauik merupakan ruas jalan sepanjang 15 kilometer yang berada di lintas kota Padang, Arosuka, dan Solok. Lintasan yang sering dikenal licin itu memiliki kemiringan tajam dan juga menukik.
Biasanya, yang sering mengalami celaka di jalan tersebut, ialah kendaraan bertubuh besar seperti truk maupun bus. Sebab, dengan ‘bengkokan’ jalur sedemikian landai, dua moda darat itu berpotensi alami jungkalan, atau tubuh kendaraan yang terbalik.