Ngetes Motor Listrik Honda EM1 e: Jakarta-Bogor, Ganti Baterai hingga Muncul Kura-kura
100kpj – Honda EM1 e: menjadi motor listrik pertama yang diproduksi PT Astra Honda Motor, sekaligus motor listrik dari pabrikan Jepang yang dijual di Indonesia. 100KPJ pun mendapat kesempatan untuk mengetes motor seharga Rp33 juta ini.
Redaksi 100KPJ mendapatkan unit tes model Honda EM1 e:, yang mana hanya tidak ada rak belakang seperti model Plus. Rute yang ditempuh pun bukan main-main, dari Pulo Gadung, Jakarta Timur hingga Ciomas, Bogor dan dalam peta digital jaraknya adalah 60-an Km.
Indikator baterai saat itu menyisakan 89 persen lagi. Situasi jalanan sendiri cukup macet karena memasuki jam pulang kantor, Honda EM1 e: masih cukup enak dipakai saat kondisi macet dan banyak stop and go. Terlebih saat itu, perwakilan 100KPJ membawa serta baterai cadangan dan juga Honda Power Pack Charger yang beratnya mencatak 15 Kg.
Sedangkan berat pengendara sendiri adalah 70 Kg, jadi total 85 Kg. Pihak AHM sendiri mengklaim bahwa motor listrik seberat 78 Kg ini sanggup membawa bobot angkut hingga 180 Kg. Memasuki jalan Raya Bogor, lalu lintas mulai agak sedikit renggang, hingga motor bisa dipacu dengan kecepatan mentok di 48 Km/Jam.
Perjalanan ini memakai mode standar, sebab AHM sendiri menyebut jika kecepatan maksimal motor ini adalah 45 Km/jam. Kondisi jalan juga saat itu hujan ringan, dan motor masih cukup aman begitu juga saat lewat genangan air. Ketika baterai tinggal 19 persen, indikator baterainya kedip-kedip.
Saat akan memasuki daerah Cibinong Bogor, muncul indikator berlambang kura-kura di kiri atas saat baterai tersisa 2 persen lagi. Artinya, power limitation atau pembatasan daya yang dikeluarkan dari baterai ke motor listrik penggeraknya.