Mengenal Microsleep, Kondisi Tidur Tiba-tiba Saat Berkendara
100kpj – Sewaktu mengendarai sepeda motor atau mengemudikan mobil, seseorang pasti pernah merasakan kantuk berat yang muncul tiba-tiba. Biasanya, gejala itu hanya berlangsung dalam hituangan detik, sebelum akhirnya kembali ke kondisi semula, alias terjaga.
Laman Healthline, seperti dikutip Rabu 21 Agustus 2019, menyebut bahwa microsleep merupakan satu keadaan di mana otak manusia istirahat dalam waktu singkat. Hal itu disebabkan dari kurangnya aktivitas otak bagian thalamus yang berperan mengatur mekanisme tidur.
Biasanya, hal itu terjadi ketika seseorang berada dalam kondisi kelelahan. Sehingga, kontrol rasa kantuk di otak tidak bekerja optimal.
Microsleep akan sangat berbahaya, ketika menyerang pengendara yang memacu kendaraannya dalam kecepatan tinggi. Sebab, apabila kesadaran hilang satu detik saja, maka kendaraan yang melaju kencang itu seketika lepas kendali, dan berpotensi akibatkan celaka.
“Biasanya, tanda-tanda awal terjadinya microsleep adalah mata yang menyayu, gerakan kepala yang menghentak ke bawah, tatapan kosong, dan melupakan apa yang baru saja terjadi satu menit lalu,” tulis Healthline.
Gejala microsleep sebenarnya sering terjadi, terutama di kawasan perkotaan yang penduduknya memiliki mobilitas tinggi. Sebab, sebagian dari mereka memaksakan diri memacu kendaraan saat kondisi tubuhnya sedang lelah. Alhasil, acap terjadi kecelakaan tunggal, di mana sebuah kendaraan menubruk dinding, pagar, maupun pembatas jalan.
Microsleep dan Kecelakaan di Arena Balap
Gejala kantuk tiba-tiba juga sering menyerang pembalap saat berkompetisi di lintasan. Mereka—para pembalap, tiba-tiba hilang kendali dan meluncur hingga menubruk pembatas sirkuit.
Peristiwa tewasnya pembalap muda asal Palu, Sulawesi Tengah, Dhandy Latif, di sirkuit Puncak Mario, kemungkinan juga bisa disebabkan oleh gejala tersebut. Sebab, melalui video yang beredar, ia hanya melaju lurus ke tepi jalan tanpa berupaya mengubah arah kendalinya, seperti tak sadarkan diri.
Di MotoGP dan Formula-1, microsleep sering disebut sebagai ‘pembunuh di lintasan’. Sebab, dengan intensitas balap yang tinggi, ditambah laju kendaraan yang kencang, kehadiran microsleep tentu akan membahayakan nyawa pembalap.