Moeldoko Akui Subsidi Kendaraan Listrik Masih Berjalan Lambat, Apa Saja Penyebabnya?
100kpj – Ketua Umum Periklindo, Moeldoko, mengakui bila subsidi kendaraan listrik yang diberikan untuk masyarakat masih belum berjalan dengan baik. Maka itu, dirinya berjanji akan segera melakukan evaluasi bersama pemerintah.
"Subsidi dan insentif masih berjalan lambat, kami masih evaluasi ke arah yang lebih baik. Agar pembeli kendaraan listrik dapat menikmati insentif in," ujar Moeldoko saat membuka pameran kendaraan listrik PEVS di JiExpo Kemayoran, Rabu 17 Mei 2023.
"Karena subsidi tidak bisa dinikmati semuanya, sehingga itu penyebab lambat dan kedua bisa ada restitusi. Jadi pajak 10% dan 1 persen ditanggung pembeli, tapi diler menanggung restursi, nah dikhawatirkan dengan restitusi setahun baru dibayar pemerintah maka itu akan menjadi beban bagi diler diler itu," lanjutnya.
Maka itu, Moeldoko berharap ke depannya kebijakan ini bisa lebih meringangkan dan simpel. Sehingga tidak menyulitkan bagi siapapun.
Seperti diketahui, pemerintah lewat Kementerian Keuangan telah mengumumkan skema insentif untuk mobil listrik. Di mana, memberikan diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen.
Artinya, pembeli mobil listrik hanya membayar 1 persen saja dari 11 persen yang seharusnya. Mobil-mobil listrik yang mendapatkan insentif sendiri harus memenuhi syarat tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) capai 40 persen.
Lebih lanjut, dirinya berharap semua pihak termasuk, pengusaha, investro dan para pengejar kebijakan agar beralih ke kendaraan listrik. "Bahwa EV adalah kendaraan masa depan untuk kepentingan dunia yang makin bersih agar anak cucu hidup lebih baik," lanjutnya.
"Saya pastikan masyarakat akan berpindah ke kendaraan listrik. APBN untuk subsidi bensin akan dialihkan ke sesuatu hal yang lebih berguna seperti kesehatan," papar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia.