Test Ride Yamaha Grand Filano, Ini Hasil Konsumsi BBM Motor Matik Hybrid
100kpj – PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) resmi meluncurkan Yamaha Grand Filano di Januari 2023. Matik bergaya retro tersebut ditawarkan dua varian, tipe Neo Rp27 juta tipe Lux Rp27,5 juta on the road DKI.
Perbedaan kedua varian tersebut hanya di warna bodi, selebihnya seperti fitur, dan mesin masih serupa. Untuk mengetahui, kelebihan, dan kekurangan Yamaha Grand Filano, 100kpj mencobanya dalam waktu 2 hari di Bali.
Motor matik yang masuk kategori classy itu memiliki ketinggian jok 790 mili meter, untuk postur tinggi 175 senti meter kaki masih bisa menapak ke tanah, tidak terlalu jinjit.
Posisi berkendara, tangan saat memegang setang tidak terlalu jauh, dan tetap ergonomis meski badan belakang agak sedikit bungkuk, dimensi jok yang besar menambah kenyamanan, ditambah ruang pijakan kaki luas.
Untuk menghidupkan motor, tidak perlu memasukkan anak kunci karena sudah keyless. Motor matik itu juga praktis saat pengisian bahan bakar minyak (BBM), karena lubang tangkinya berada di depan, tanpa perlu buka jok.
Grand Filano memudahkan pengendara ketika membutuhkan kelistrikan untuk pengisian daya baterai smartphone, karena terdapat electric power socket di dashboard depan. Lantas gimana impresi berkendaranya?
Selama perjalanan di Pulau Dewata, permukaan jalan yang kami lewati cukup beragam. Ketika bertemu jalanan sedikit rusak, seperti bebatuan, dan konblok ayunan suspensi Grand Filano tidak terlalu keras, atau pun lembut.
Rebound shockbraker tunggal di belakang kami rasa cukup cepat, saat meredam guncangan. Berbeda dengan suspensi depan model teleskopik di depan yang lebih lembut ketika melewati jalanan bergelombang.
Namun saat bermanuver, handling Grand Fiilano tergolong nyaman berkat jarak poros roda depan ke belakang 1.280 mm, kompak dan cukup gesit. Ditambah roda depan dan belakang berukuran 12 inci dibalut ban 110/70.
Tapi kami merasakan tarikan Grand Filano dari putaran bawah tidak terlalu responsif, tenaganya lebih bertahap, atau gradual. Tidak heran jika hal itu terjadi, karena di atas kertas bobotnya lebih berat 5 kilogram dari Fazzio.
Bukan hanya itu, meski secara basik mesin serupa namun performonya dibuat berbeda. Mesin 124,86cc SOHC yang bersarang di Grand Filano memiliki tenaga maksimal 8,1 dk di 6.500 rpm, dan torsi puncak 10,4 Nm di 5.000 rpm.
Sedangkan di Fazzio, enjin tersebut dapat menyemburkan tenaga sedikit lebih besar, yaitu 8,3 dk di 6.500 rpm, dan torsi 10,6 Nm di 4.500 rpm.
Meski begitu, mesin yang dilengkapi teknologi semi hybrid itu memberikan efisiensi yang sangat baik. Di dalam enjin satu silinder itu terdapat fitur SMG, atau Smart Motor Generator.
Jika sebelumnya generator itu hanya berguna mengangkat starter motor, kini sebagai hybrid power assist untuk memberikan tenaga tambahan saat motor berjalan dari kondisi diam, sehingga menekan pemakaian BBM.
Tenaga tambahan dari sistem hybrid itu didapatkan di atas 1.300 rpm, dan akan mati otomatis setelah 3 detik, atau sudah mencapai 5.500 rpm. Dengan begitu, meski kondisi jalan macet atau stop and go tidak banyak BBM terbuang.
DItambah Grand Filano sudah dilengkapi fitur stop and start system, mesin motor akan mati otomatis ketika berhenti di lampu merah, atau macet dalam waktu 1,5 detik dengan mode normal, dan mode traffic mesin mati jika berhenti lebih dari 5 detik.
Mesin otomatis hidup, ketika tuas gas kembali diputar. Berkat perpaduan tersebut, selama pengujian dengan jarak tempuh 90,7 km, konsumsi BBM yang tercatat di panel instrument digital Grand Filano hanya 54,2 km per liter.
Artinya hanya butuh 1 liter bensin untuk berjalan sejauh itu, sangat irit untuk seukuran mesin 125cc. Dengan catatan, kami berkendara dengan kecepatan yang tidak teratur, alias konstan dengan bobot pengendara 79 kilogram.