Kaleidoskop 2022: Serbuan Motor Listrik China ke Indonesia dan Subsidi Pemerintah
100kpj – Pasar roda dua di Indonesia untuk motor listrik kini, mulai diserbu oleh pabrikan-pabrikan asal China. Berbagai motor listrik asal Negeri Tirai Bambu itu menawarkan banyak pilihan, ini seperti fenomena motor China alias mocin yang pernah melanda Tanah Air tahun 90an hingga 2000an.
Sedangkan pabrikan asal Jepang yang menguasai pasar, seperti Honda dan Yamaha masih belum menjual motor listrik. Keduanya, baru memamerkan prototipe kendaraan ramah lingkungan tersebut di Indonesia.
Terlihat di ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 pada Juli lalu, banyak merek-merek baru. Nah yang menarik adalah, produk-produk mereka saling banyak kemiripan, mulai dari desain, teknologi hingga pabrik yang serupa.
Meski begitu, ada beberapa merek China yang memang serius jualan dengan membuka perwakilan khusus atau membuka pabrik. Tentunya, hal itu akan membuat konsumen merasa lebih tenang karena adanya after sales.
Adanya serbuan motor-motor China ini, Denny Utomo selaku CEO PT Utomo International (Utomocorp), pemegang merek NIU di Indonesia melihatnya sebagai hal wajar. Sebab, banyak produk motor listrik asal China sudah serius terjun ke segmen elektrifikasi sejak dekade lalu.
"China dari 15 tahun yang lalu sudah duluan, sebab mereka sudah lebih dulu percaya bahwa (kendaraan) listrik ini ke depan ialah solusi transportasi massal yang baik buat negaranya," kata Denny yang ditemui di JIExpo Kemayoran pada pameran PEVS 2022.
"Karena China kan kita tahu polusinya tinggi sekali, jadi mereka sudah duluan. Tidak kaget jika kemudian melihat merek asal China mendominasi di motor listrik, sedangkan yang dari Jepang belum dan Eropa khususnya hanya premium tapi yang kelas menengah belum ada. Oleh karena itu menurut saya merek China jadi kuat," lanjutnya.
Denny sendiri menjelaskan bila NIU tidak bisa disebut sebagai merek murni China, dia mengklaim merek itu terdaftar di Amerika Serikat di bursa efek Nasdaq. Itu yang membuat NIU berbeda dengan motor-motor China lainnya.
Menanti Gebrakan Pabrikan Jepang
Banyak yang menilai, eksistensi motor-motor listrik asal China ini akan mulai tergeser jika pabrikan besar asal Jepang meluncurkan motor listriknya di Indonesia. Honda saat ini lewat PCX Elektriknya masih belum dijual ke konsumen retail, melainkan masih jadi bahan studi seperti disewakan ke rekanan bisnis.
Begitu juga dengan Yamaha lewat Yamaha E01 yang masih test market. GM Corporate Communication PT AHM Ahmad Muhibbuddin mengapresiasi fenomena, sebab mereka yang lebih awal dalam membuka pasar.
"Itu bagus juga buat konsumen untuk merasakan langsung bagaimana motor listrik. Boleh dikatakan mereka membuka pasar motor listrik," kata Muhibbuddin pada wartawan di Bali, awal Desember 2022.
"Itu kan alternatif buat konsumen. Jadi mereka bisa mendapat eksperience lebih awal bagaimana berkendara motor listrik," sambungnya.
Honda sendiri memang sudah merilis peta jalan motor listrik, di mana bakal hadirkan 10 model sepeda motor listrik pada tahun 2025. Dalam 5 tahun ke depan Honda Motor co menargetkan penjualan 1 juta unit sepeda motor listrik dan mencapai 3,5 juta unit pada 2030.
Sebagai awalan, AHM akan meluncurkan dua motor listrik di Indonesia yang bakal dimulai pada tahun depan. "Nah nanti AHM sudah punya rencana dan akan menjadi panduan masuk ke motor listrik seperti apa," katanya.
"Itu yang sedang kami persiapkan ekosistem dan jaringan bisnis mau seperti apa. Ini yang sedang kami pelajari dan matangkan," papar pria yang akrab disapa Muhib ini.
Subsidi Motor Listrik
Di akhir tahun ini, Pemerintah Indonesia menyatakan telah mempersiapkan subsidi untuk kendaraan listrik.Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan besaran insentif motor listrik mencapai Rp8 juta.
Selain motor listrik baru, untuk motor konversi pun akan mendapatkan subsidi sebesar Rp5 juta. Akan tetapi, Agus menyatakan bahwa subsidi dari pemerintah itu hanya untuk kendaraan listrik yang diproduksi dan memiliki pabrik di Indonesia.
Baca Juga: Kisaran Harga-harga Motor Listrik Usai Dapat Subsidi Rp8 Juta
Untuk motor listrik sendiri yang saat ini memiliki pabrik di Indonesia ada Alva One, Gesits, Viar, Charged, hingga Volta. Adanya insentif dari pemerintah sendiri, guna mempercepat peralihan kendaraan listrik di Indonesia.
"Insentif ini tentu masing-masing negara mempunyai kebijakan yang berbeda tapi intinya memberikan insentif, dan dalam hal ini Indonesia ingin mendorong agar penggunaan mobil atau motor listrik bisa semakin cepat," ujar Agus, Kamis 15 Desember 2022.