Mencoba Honda CBR250RR Baru di Sirkuit Mandalika, 'Ngeri-ngeri' Sedap
Hal itu juga didukung dari bagusnya stone mastic asphalt, atau bahan aspal yang dibuat sedikit kasar untuk meningkatkan daya cengkram ban. Diketahui, saat pengujian CBR250RR itu mengandalkan ban Maxxis Extramaxx.
Artinya berbeda dengan bawaan pabrikan. Menurut salah satu perwakilan AHM, ban bawaan pabrik mulai terkikis aspal karena motor digunakan harian sebagai unit test, sehingga memanfaatkan ban aftermarket yang ada.
Suspensi depan upside down SFF-BP yang mendapatkan penyesuian dengan mengandalkan piston besar memberikan dampak positif. Membuat handling motor lebih stabil melahap tikungan di kecepatan tinggi sekalipun.
Mono shock belakang tipe pro-link serupa dengan versi sebelumnya yang memiliki 5 pengaturan tidak terlalu keras, sehingga saat bermuver masih memberikan rasa nyaman.
Diketahui, Sirkuit Mandalika memiliki karakter tikungan berbeda-beda dengan pandangan yang cukup luas karena lebar lintasan 15 meter. Tercatat ada 17 tikungan, terbagi menajdi 6 ke kiri, dan 11 ke kanan.
Memasuki trek lurus sepanjang 723 meter, kami berusaha memaksimalkan kecepatan CBR250RR baru tersebut, namun karena belum terlalu akrab dengan lintasan kecepatan maksimal di putaran kedua dan ketiga hanya 175-178 km per jam.
Padahal bisa lebih dari itu, namun karena cuaca sedikit grimis kami cukup 'ngeri-ngeri' sedap memutar habis throttle gas mengingat di depan ada tikungan cukup tajam.